Selasa 12 May 2020 15:22 WIB

Pasien Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Bertambah Dua

Total kasus pasien positif di Kota Tasikmalaya hingga saat ini berjumlah 33 orang

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Data pasien covid-19 sembuh (ilustrasi)
Foto: republika
Data pasien covid-19 sembuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya mengonfirmasi penambahan dua pasien positif pada Selasa (12/5). Dengan penambahan itu, total kasus pasien positif di Kota Tasikmalaya hingga saat ini berjumlah 33 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, dua pasien positif Covid-19 yang baru, berjenis kelamin perempuan. Pasien itu terkonfirmasi setelah dilakukan tes swab.

Baca Juga

"Dua pasien itu masih terkait dengan kasus sebelumnya. Sekarang kita rawat di RSUD dr Soekardjo," kata dia, saat dihubungi wartawan, Selasa.

Kendati demikian, ia menyebut, belum ada pasien positif akibat transmisi lokal di Kota Tasikmalaya. Menurut dia, pasien-pasien itu merupakan orang yang kontak erat langsung dari pasien yang sudah terklarifikasi dari klaster yang sudah ada. Belum ada penyebaran dari orang ketiga atau orang keempat.

"Belum ada pasien generasi ketiga yang terindikasi transmisi lokal. Artinya, belum ada kontak dari kontak ketiga atau keempat yang merupakan barometer transmisi lokal," kata dia.

Namun, Uus mengatakan, pihaknya akan terus melakukan tracing dari kasus-kasus sebelumnya. Tak hanya itu, Gugus Tugas juga berencana mencari sampel di beberapa tempat kerumunan.

Dari total 33 kasus positif di Kota Tasikmalaya, 23 orang diketahui melalui tes swab dan 10 orang melalui uji cepat atau rapid test. Sebanyak 11 pasien telah dinyatakan sembuh, 19 pasien masih menjalani perawatan, dan tiga orang meninggal dunia.

Uus mengatakan, rata-rata pasien sudah dalam kondisi baik, apalagi yang sudah menjalani perawatan lebih dari dua pekan. Namun, untuk memastikan tak ada lagi virus corona dalam pasien, harus dikonfirmasi dengan tes swab. "Kita nunggu hasil PCR dari Bandung butuh waktu. Tidak seeprti harapan kita untuk bisa sangat cepat hasilnya," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement