REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya menerapkan metode sarang tawon untuk mencegah penularan Covid-19, khususnya di perkampungan. Metode yang dimaksud adalah, ketika ditemukan satu orang positif di suatu titik, maka langsung digelar rapid test secara massal di sana.
"Kita melakukan metode sarang tawon. Jadi ketika di lokasi-lokasi ditemukan ada terpapar, maka di kampung itu kita lakukan rapid test secara massal, sejumlah warga yang ada di situ," kata Eddy di Surabaya, Selasa (12/5).
Eddy menjelaskan, hingga saat ini Pemkot Surabaya telah menggelar rapid test massal di lima perkampungan Surabaya. Di antaranya di Manukan Kulon, Bratang Gede, Rungkut Lor, dan Kedung Baruk. Eddy melanjutkan, ketika dilakukan rapid test hasilnya ditemukan ada yang reaktif, maka orang tersebut langsung dilakukan swab.
"Tapi swab kan keputusannya menunggu 4 sampai 8 hari. Nah, sambil menunggu hasil swab itu, arahan Ibu Wali Kota agar orang tersebut dilakukan isolasi di salah satu hotel," kata Eddy.