REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kota Depok mewaspadai daging sapi dioplos daging babi. Pemkot melakukan sterilisasi lima pasar yakni Pasar Agung, Pasar Cisalak, Pasar Sukatani, Pasar Kemirimuka dan Pasar Tugu.
Sebelumnya terbongkar modus penjualan daging Sapi yang dioplos daging Babi di wilayah Bandung, Jawa Barat (Jabar). "Kami akan segera melakukan pengawasan dan pemantauan secara menyeluruh yang ada di lima pasar tersebut," ujar Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi Hasan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (13/5).
Namun, Zamrowi memastikan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya daging sapi yang dioplos dengan daging babi. "Daging Sapi yang dijual di pasar-pasar di Kota Depok dipasok langsung dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak menampik jika di pasar-pasar milik Pemkot Depok juga ada yang menjual daging babi. Namun, ia mengekliam lokasi penjualan keduanya dipisahkan antara lapak penjual daging sapi dengan daging babi.
"Memang ada yang jual daging babi, tapi lapaknya terpisah dari penjual daging sapi. Peraturannya enggak boleh disatukan tempat penjualannya. Aturannya seperti itu," ujar Zamrowi.
Dia menjelaskan, menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan daging sapi masih normal. Hingga saat ini belum ada lonjakan pembelian daging sapi. Begitu juga dengan harga penjualan daging sapi yang belum mengalami kenaikan.
"Penjualan daging sapi masih normal, belum ada lonjakan. Harga daging sapi pun masih normal, yakni Rp 120 ribu per kilogram,” kata dia.
Pemkot Depok juga memastikan bahwa kebutuhan daging Sapi hingga lebaran Idul Fitri masih mencukupi. "Kami belum berencana melaksanakan operasi pasar untuk daging sapi dan kebutuhan pokok (sembako). Apalagi saat ini masih berlangsung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jadi kami tak ingin terjadinya kerumunan masyarakat," tegas Zamrowi.