REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbaikan data yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui operasional Agriculture War Room (AWR) mendapat apresiasi dan sambutan baik dari Institute Agroekologi Indonesia (INAgri). INAgri menilai, AWR adalah perangkat pertanian modern yang mampu menjangkau data nasional secara valid, tepat dan akurat.
"Terobosan ini sangat bagus karena selama ini kita selalu bermasalah dengan data. Misalnya luas baku lahan sawah, distribusi pupuk, luas panen, posisi panen dimana saja dan berapa banyak distribusi yang disalurkan. Nah,dengan hadirnya AWR, maka ini adalah harapan dan solusi bagi petani dalam hal pengambilan keputusan strategis berbasis data yang valid," ujar Dewan Pembina INAgri, Achmad Yakub, Rabu (13/5).
Menurut Yakub, tantangan Kementan dalam mengirim data dan informasi bukan lagi menjadi persoalan serius yang jadi polemik disana-sini. Justru, kemampuan AWR malah menjadikan tantangan pertanian sebagai pemicu tumbuhnya produksi nasional.
"Dengan data maka petani tidak terganggu produksinya. Disisi lain, pemerintah juga bisa mengetahui kapan saatnya ekspor, kapan impor, dimana panen dan berapa hasilnya, lalu dimana daerah surplus dan defisit supaya ada distribusi yang baik," katanya.