Kamis 14 May 2020 01:48 WIB

Filipina Selidiki Kesalahan Data Pasien Covid-19

Filipina tengah menyelidiki temuan pakar soal kesalahan data pasien Covid-19

Rep: Anadolu Agency/ Red: Christiyaningsih
Filipina tengah menyelidiki temuan pakar soal kesalahan data pasien Covid-19. Ilustrasi.
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
Filipina tengah menyelidiki temuan pakar soal kesalahan data pasien Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Filipina tengah menyelidiki temuan pakar soal ketidakkonsistenan dan kesalahan data pasien Covid-19. Wakil Sekretaris Departemen Kesehatan Filipina Maria Rosario Vergeire mengatakan telah menginstruksikan tim data untuk mengecek ulang hal itu.

Pengumpulan data, menurut Vergeire, bersumber dari pemerintah daerah kemudian diakumulasi secara nasional. “Kami mendapatkan sebagian besar data melalui manual, kami tidak menyangkal hal itu,” ujar Vergeire, Rabu, kutip the Philippine Star.

Baca Juga

Vergeire mengatakan sejumlah pemerintah daerah dan rumah sakit gagal menyelesaikan tugas pengisian formulir penyelidikan secara manual. “Kami berusaha untuk mengatasinya sekarang,” ujar dia.

Catatan Tim Respons Pandemi Covid-19 Universitas Filipina menyebutkan bahwa ada sejumlah kesalahan jenis kelamin, usia, dan wilayah tempat asal pasien. Ada juga kasus pasien yang mulanya dilaporkan meninggal pada 24 April namun direvisi menjadi masih hidup di hari berikutnya.

Selain itu, ada perbedaan data antara pemerintah daerah dan Departemen Kesehatan. Tim Universitas Filipina menekankan akurasi data adalah kunci untuk analisis yang efektif.

“Penyimpangan ini tampak sepele untuk kasus harian, tapi memiliki dampak signifikan pada analisis ilmiah,” kata para ahli. Hingga hari ini, Filipina mencatat 11.618 kasus Covid-19, dengan 2.251 pasien pulih dan 772 lainnya meninggal.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/filipina-selidiki-kesalahan-data-pasien-covid-19/1839108
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement