Sabtu 16 May 2020 23:13 WIB

Veteran Microsoft Bergabung ke NetApp sebagai Presiden

Veteran Microsoft Bergabung ke NetApp sebagai Presiden

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Veteran Microsoft Bergabung ke NetApp sebagai President. (FOTO: NetApp)
Veteran Microsoft Bergabung ke NetApp sebagai President. (FOTO: NetApp)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

NetApp telah mengumumkan penunjukan Cesar Cernuda sebagai President of NetApp dan melapor kepada CEO George Kurian, efektif pada bulan Juli. Dia akan memimpin operasi go-to-market global NetApp yang mencakup sales, pemasaran, layanan, dan dukungan. Cernuda bergabung dengan NetApp dari Microsoft, di mana ia menjabat sebagai President Microsoft Amerika Latin dan Corporate Vice President di Microsoft Corporation.

Ia memiliki pengalaman luas dalam memimpin transformasi bisnis, membangun tim yang beragam dan berprestasi, juga mengarahkan bisnis cloud yang sukses. Dalam perannya sebagai President, Cernuda akan terus mengembangkan strategi go-to-market dan organisasi NetApp® untuk mempercepat pertumbuhan dengan mentransformasi pendekatan terhadap lanskap pelanggan yang berubah dan menangkap peluang pertumbuhan baru, khususnya di cloud. 

 Baca Juga: Gushcloud International Peroleh Kenaikan Pendapatan 50% di Tengah Pandemi Covid-19

Untuk menangkap peluang di teknologi digital, tim pemasaran, sales, dan layanan serta dukungan di NetApp akan berada di bawah Cernuda guna menghadirkan organisasi go-to-market global yang terintegrasi. Pengalaman Cernuda dalam memimpin enterprise sales secara global dan mentransformasikan bisnis akan memungkinkannya untuk mendorong keselarasan yang lebih erat antartim, membantu NetApp dengan cepat menangkap peluang pertumbuhan baru dalam sistem penyimpanan enterprise dan layanan data cloud.

"Saat kami berupaya mempercepat strategi cloud dan software kami, pengalaman Cesar dalam mentransformasi organisasi global besar secara sukses akan memperkuat posisi NetApp sebagai pemimpin dalam layanan data cloud dan mendorong nilai bagi pemegang saham kami," kata George Kurian, Chief Executive Officer NetApp dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/5/2020).

"Saya senang menyambut seorang pemimpin sekaliber dirinya. Saya menantikan passion yang akan dia bawa ke dalam tim untuk menciptakan hasil yang kuat, komitmennya untuk membangun tim yang beraneka ragam, berkinerja tinggi, dan pengalamannya dalam transformasi bisnis seiring terus mengembangkan strategi go-to-market yang menjawab perubahan lanskap pelanggan," tambah George Kurian.

"Saya percaya NetApp akan menjadi mitra kunci dalam strategi data setiap organisasi dan saya senang bisa menjadi bagian dari hal ini," kata Cernuda. Dirinya melanjutkan, vendor hyperscale public cloud terkemuka telah bergantung  pada teknologi NetApp untuk mendukung penawaran pelanggan mereka, serta wilayah APAC terus menjadi yang terdepan dalam adopsi dan penggunaan teknologi cloud.

"Selama tiga tahun terakhir saya memimpin Kawasan Asia Pasifik, saya belajar dari pelanggan dan mitra bagaimana cara terbaik untuk membantu mereka tidak hanya melalukan deploy, tetapi sepenuhnya memanfaatkan teknologi. Saya tidak sabar untuk membawa pengetahuan itu ke NetApp untuk membantu dan mendukung pelanggan dan mitra mengelola dan melindungi salah satu aset terpenting mereka—data mereka," lanjuta Cernuda.

"Cesar membawa banyak pengalaman dalam produk-produk komersial terkemuka dan penawaran layanan dan dukungan untuk memenuhi konsumsi agresif cloud dan teknologi data Asia Pasifik," kata Sanjay Rohatgi, Wakil Presiden Senior dan General Manager untuk Asia Pasifik NetApp.

"Waktu yang dihabiskannya di wilayah APAC juga memberinya pengetahuan langsung tentang nuansa budaya dan prioritas pelanggan akan menjadi keuntungan nyata ketika berhubungan dengan pembeli baru karena kami membantu mereka dalam perjalanan transformasi mereka," pungkas Sanjay Rohatgi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement