Jumat 15 May 2020 20:45 WIB

Cara Jitu Pasarkan Produk Unggulan di Masa Pandemi

Tidak sedikit perusahaan otomotif yang memasarkan produknya secara digital

Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) Susumu Matsuda (kanan) berbincang dengan jajaran direktur pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy (kiri) dan Kazunori Minamide (tengah) di depan New Agya TRD S, varian tertinggi dalam line- up New Agya, pada peluncurannya, di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Sentuhan pembaruan yang disematkan Toyota pada New Agya menjadikannya tampil kian sporty dan advance, dan sejak diluncurkan pertama kali pada 2013, penjualan kumulatif Agya hingga Februari 2020 mencapai sekitar 278.000, atau memberikan kontribusi yang signifikan yakni lebih dari 33 persen bagi pertumbuhan pasar di segmennya.  ANTARA FOTO/HO/aww.
Foto: ANTARA
Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) Susumu Matsuda (kanan) berbincang dengan jajaran direktur pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy (kiri) dan Kazunori Minamide (tengah) di depan New Agya TRD S, varian tertinggi dalam line- up New Agya, pada peluncurannya, di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Sentuhan pembaruan yang disematkan Toyota pada New Agya menjadikannya tampil kian sporty dan advance, dan sejak diluncurkan pertama kali pada 2013, penjualan kumulatif Agya hingga Februari 2020 mencapai sekitar 278.000, atau memberikan kontribusi yang signifikan yakni lebih dari 33 persen bagi pertumbuhan pasar di segmennya. ANTARA FOTO/HO/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merebaknya wabah Covid-19 telah memaksa pelaku usaha putar otak untuk tetap dapat memasarkan produknya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media komunikasi digital sebagai sarana komunikasi. 

Kehadiran media berbasis internet ini telah terbukti kelebihannya. Tidak sedikit perusahaan otomotif yang memanfaatkan media digital untuk memasarkan produk mereka. "Banyak hal positif yang bisa diambil dari pandemi Covid-19 ini ,"kata Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor di sela diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia, Jumat (15/5).  

Pemanfaatan media digital diakuinya memiliki keunggulan, terutama penyampaian pesan yang serentak ke seluruh wilayah Indonesia dalam waktu yang sama. Hal ini menguntungkan bagi diler daerah di Indonesia yang mengetahui perkembangan dalam waktu yang sama, bahkan di luar negeri. Selain tentunya lebih efisien dan efektif dalam menyampaikan pesan secara cepat. Dunia digital yang sebelumnya didominasi anak muda, kini mereka yang berusia 40 tahun ke ataspun juga sudah akrab dengan dunia tersebut. 

Bahkan Anton mengakui ada diler yang memasarkan 14 unit kendaraan dalam waktu singkat melalui media digital, dimana konsumen langusng membeli produk tanpa melihatnya terlebih dahulu. Namun, diakui pembelian secara online itu dilakukan terhadap kendaraan yang sudah dikenal luas publik seperti Avanza atau Innova. "Sebelum ada wabah Covid-19 nggak kebayang ada yang beli seperti ini,"kata Anton. 

Namun, diakuinya pemasaran produk secara online memiliki sejumlah  kelemahan. Terutama penjualan kendaraan yang membutuhkan kehadiran fisik yang dapat disentuh, dinikmati inetriornya sehingga ada sensasi bagi konsumen. Konsumen tidak bisa merasakan test drive, atau bertemu langsung dengan petugas sales. 

Selama masa pandemi ini sejumlah agen pemegang merek memanfaatkan media digital untuk layanan after sales service, maupun penjualan. Mereka mengakui penggunaan media digital untuk booking service atau penjualan melalui media digital mengalami peningkatan yang tidak kecil. 

Melihat perkembangan tersebut pihaknya tidak menutup kemungkinan kelak akan memasarkan produknya  dengan memadukan media digital dan konvensional. "Keduanya punya kelebihan dan kekurangan, tapi bisa dikombinasikan supaya lebih efektif," kata Anton. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement