REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merebaknya wabah Covid-19 telah memaksa pelaku usaha putar otak untuk tetap dapat memasarkan produknya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media komunikasi digital sebagai sarana komunikasi.
Kehadiran media berbasis internet ini telah terbukti kelebihannya. Tidak sedikit perusahaan otomotif yang memanfaatkan media digital untuk memasarkan produk mereka. "Banyak hal positif yang bisa diambil dari pandemi Covid-19 ini ,"kata Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor di sela diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia, Jumat (15/5).
Pemanfaatan media digital diakuinya memiliki keunggulan, terutama penyampaian pesan yang serentak ke seluruh wilayah Indonesia dalam waktu yang sama. Hal ini menguntungkan bagi diler daerah di Indonesia yang mengetahui perkembangan dalam waktu yang sama, bahkan di luar negeri. Selain tentunya lebih efisien dan efektif dalam menyampaikan pesan secara cepat. Dunia digital yang sebelumnya didominasi anak muda, kini mereka yang berusia 40 tahun ke ataspun juga sudah akrab dengan dunia tersebut.
Bahkan Anton mengakui ada diler yang memasarkan 14 unit kendaraan dalam waktu singkat melalui media digital, dimana konsumen langusng membeli produk tanpa melihatnya terlebih dahulu. Namun, diakui pembelian secara online itu dilakukan terhadap kendaraan yang sudah dikenal luas publik seperti Avanza atau Innova. "Sebelum ada wabah Covid-19 nggak kebayang ada yang beli seperti ini,"kata Anton.
Namun, diakuinya pemasaran produk secara online memiliki sejumlah kelemahan. Terutama penjualan kendaraan yang membutuhkan kehadiran fisik yang dapat disentuh, dinikmati inetriornya sehingga ada sensasi bagi konsumen. Konsumen tidak bisa merasakan test drive, atau bertemu langsung dengan petugas sales.
Selama masa pandemi ini sejumlah agen pemegang merek memanfaatkan media digital untuk layanan after sales service, maupun penjualan. Mereka mengakui penggunaan media digital untuk booking service atau penjualan melalui media digital mengalami peningkatan yang tidak kecil.
Melihat perkembangan tersebut pihaknya tidak menutup kemungkinan kelak akan memasarkan produknya dengan memadukan media digital dan konvensional. "Keduanya punya kelebihan dan kekurangan, tapi bisa dikombinasikan supaya lebih efektif," kata Anton.