Ahad 24 May 2020 20:54 WIB

Kipang Kacang, Si Manis Renyah dari Ranah Minang

Kipang kacang merupakan camilan sehari-hari masyarakat Minang.

Kipang kacang, camilan khas dari Sumatra Barat.
Foto: Wikipedia
Kipang kacang, camilan khas dari Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepintas, camilan ini tampak biasa saja. Tapi cobalah Anda cicipi. Rasanya yang manis, gurih, dan renyah akan membuat Anda ketagihan.

Ranah Minang kesohor sebagai salah satu 'gudang' makanan lezat. Siapa sih yang tak kenal dengan aneka sajian dari dapur Minang? Ada rendang, dendeng balado, soto padang, satai padang, sampai sambal cabai hijau yang menggoda selera.

Baca Juga

Salah satu kudapan yang sangat kesohor adalah singkong balado. Begitu kondangnya makanan ini, sampai-sampai orang merasa kurang lengkap jika berkunjung ke Sumatra Barat tanpa menenteng buah tangan bernama singkong balado. Seperti halnya kue bakpia dari Yogyakarta atau wingko dari Semarang, begitu pula singkong balado yang menjadi oleh-oleh khas Sumatra Barat.

Nah, kalau selama ini Anda selalu membawa oleh-oleh singkong balado setiap kali berkunjung ke Padang atau daerah lain di Ranah Minang, tak ada salahnya lain kali Anda tambahi dengan kipang kacang. Apa itu kipang kacang? Ini adalah nama camilan yang sangat populer di beberapa wilayah di Sumatra Barat, utamanya Kabupaten Tanah Datar dan Bukittinggi.

Sepintas, camilan ini tampak biasa saja. Makanan yang terbuat dari kacang tanah dan gula merah itu, mirip noga atau ampyang yang biasa dibuat orang Jawa. Namun, coba gigitlah makanan itu. Kesan bahwa kipang kacang merupakan camilan biasa akan segera hilang bila Anda sudah mencobanya. Rasanya yang manis, gurih, dan renyah, bakal membuat Anda ketagihan.

Seperti dikatakan Erizal, pemilik salah satu usaha kipang kacang di Tanah Datar, kipang kacang kini menjadi makanan khas sekaligus kebanggaan masyarakat Tanah Datar dan Bukittinggi. Tak heran, bila orang dari Tanah Datar atau Bukittinggi pergi merantau, maka kipang kacang selalu dibawa serta sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara atau teman di tanah rantau. Tak sulit mendapatkan kipang kacang di sana. Di balai -- sebutan untuk pasar tradisional -- makanan kecil itu dengan mudah bisa dibeli. Bahkan di kota Padang pun, kipang kacang gampang diperoleh. Di pasaran, makanan ini biasanya dikemas dalam bungkus plastik.

Camilan sehari-hari

Lalu, sejak kapan sebenarnya masyarakat Tanah Datar dan Bukittinggi mengenal kipang kacang? Erizal sendiri tak bisa memastikannya. 

"Sejak dulu kala, kipang kacang sudah ada. Makanan ini telah diwariskan turun-temurun," katanya.

Selain sebagai oleh-oleh untuk saudara dan teman di rantau, kipang kacang juga merupakan camilan sehari-hari masyarakat setempat. "Makanan ini bukan makanan yang biasa dibuat setiap Lebaran. Tapi sudah jadi makanan camilan sehari-hari," kata Erizal. 

Biasanya, mereka menikmati kipang kacang saat bersantai di rumah bersama keluarga. Ditemani secangkir teh atau kopi, kipang kacang terasa lebih nikmat. Ketika ada tamu berkunjung ke rumah, kipang kacang hampir pasti disajikan sang tuan rumah. Rasanya yang khas, membuat orang tak bosan dengan camilan yang satu ini. 

Di samping paduan rasa gula dan kacang, ada hal lain yang membuat kipang kacang memiliki cita rasa khas. Hal yang dimaksud adalah daun pisang yang selalu dijadikan alas pada setiap kemasan kipang kacang.

 

sumber : Arsip Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement