REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyantap masakan padang tapi dengan cita rasa lidah Jakarta? Wah, bagaimana rasanya? Jika Anda penggemar kuliner Minang namun ingin rasa yang lebih 'ringan' tak ada salahnya menjajal rumah makan Sepiring Padang.
Di rumah makan yang berada di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara ini, kita bisa menikmati menu-menu khas tanah Minang namun dengan beberapa modifikasi. Menurut Elvina selaku pemilik, modifikasi rasa dilakukan agar sesuai dengan selera penikmat kuliner di ibu kota.
Sepiring Padang menyajikan hidangan komplit termasuk minuman khas Sumatera Barat, kopi talua. Bagi yang tidak bisa minum kopi, restoran ini memberi alternatif yakni teh talua. Akan tetapi rasa teh talua di sini tidak sekuat dengan minuman sejenis yang dijual di Minang. Saat Republika berkesempatan mencicipi, teh talua punya rasa yang hampir mirip dengan teh tarik.
Beralih ke makanan, restoran yang buka tiap hari tersebut punya menu spesial bernama Sepiring Padang. Dalam satu piring kita akan disuguhi dua porsi nasi dan delapan macam lauk. Beberapa lauk yang tersaji antara lain pucuk ubi tumbuk, gulai nangka muda, perkedel, balado ayam, balado terong, dan rendang.
Menu sepiring Padang ini bisa dinikmati untuk dua hingga tiga orang. Restoran juga menyajikan sederet lauk lain yang bisa dipilih sesuka hati seperti gulai cincang, kikil sambal hijau, paru rendang, ayam pop dan aneka olahan ayam lain, udang goreng, gulai ikan kakap, hingga satai padang.
Secara keseluruhan rasa masakan di Sepiring Padang enak. Di Jakarta banyak restoran-restoran Padang premium yang juga menghidangkan masakan dengan level kelezatan yang hampir sama.
Keunggulan masakan di Sepiring Padang adalah daging dan kikilnya diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sangat empuk. "Kami tidak menggunakan presto tapi ada cara khusus agar daging sangat empuk," kata Elvina tanpa menjelaskan metode yang dimaksud.
Satu lagi menu yang belum tentu ada di setiap rumah makan padang adalah satai padang. Satai di Sepiring Padang terdiri atas daging dan hati sapi. Juru masak di restoran ini hanya menggunakan sedikit kacang dalam racikan bumbu satainya. Sehingga, terciptalah bumbu sate padang yang lebih 'ringan' dan lebih encer ketimbang bumbu sate padang kebanyakan.
"Kami memang membuat bumbu satai yang lebih enteng karena menu-menu lain sudah penuh santan. Dengan demikian konsumen tidak merasa eneg," jelas Elvina. Kalau perut masih bisa diisi, ada baiknya mencoba pencuci mulut yang menyegarkan.
Sepiring Padang menyediakan dessert berupa es teler, es campur, dan es buah. Khusus di akhir pekan restoran juga menyajikan menu pencuci mulut es doger dan es podeng.