CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Selama pandemi Covid-19, salah satu yang dirindukan anak-anak adalah bermain air atau berenang. Karena arena bermain air maupun kolam renang ditutup, terpaksa hampir sebulan anak-anak harus menahan hasratnya tersebut.
Yani (42) warga Desa Nagrak Kecamatan Cianjur mengaku terpaksa menghentikan kursus renang, karena takut tertular saat berenang.
AYO BACA : 3 Hari, 9 Kematian ODP dan PDP Covid-19 di Cianjur
“Udah sebulan berhenti kursus berenang, karena airnya takut menularkan virus Covid-19. Lagian tempat berenangnya juga tutup,” kata Yani pada Ayobandung.com, Jumat (15/5/2020).
Padahal menurut medis, virus Covid-19 tidak bisa hidup di air kolam renang lantaran adanya zak kimia kaporit yang berfungsi untuk membunuh kuman maupun virus.
AYO BACA : Dinkes Cianjur Imbau Dokter Lansia Tidak Buka Praktek
Dr Yusman Faisal mengatakan sebenarnya selama pandemi Covid-19 anak-anak, orang dewasa maupun orangtua bisa berenang di kolam renang. Lantaran virus Covid-19 mati di air kolam yang dicampur dengan kaporit.
“Air kolam renang aman dari virus Corona, karena ada campuran kaporit. Sebenarnya siapapun bisa berenang tanpa berpikir akan tertular Corona,” ujar Yusman Faisal saat dihubungi melalui telepon.
Kebijakan pemerintah menutup sementara tempat rekreasi termasuk kolam renang, bukan karena air akan menjadi media virus Covid-19 ke tubuh manusia, melainkan kerumunan orang yang menjdi pertimbangannya.
“Airnya aman, tapi manusianya tidak ada jaminan terpapar virus Corona atau tidak,” tandasnya.
AYO BACA : Penetapan Status ODP Covid-19 di RSUD Sayang Cianjur Terlalu Cepat?