Ahad 17 May 2020 11:12 WIB

Tunda Berhubungan Intim Sampai 30 Hari Sejak Bebas Covid-19

Pejabat kesehatan Thailand anjurkan penyintas Covid-19 tunda hubungan intim.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Virus corona (ilustrasi). Meskipun sudah bebas dari Covid-19, penyintas di Thailand diserukan menunda keinginan untuk berhubungan intim.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Meskipun sudah bebas dari Covid-19, penyintas di Thailand diserukan menunda keinginan untuk berhubungan intim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para penyintas Covid-19 di Thailand diminta untuk tak berhubungan seks setidaknya sampai 30 hari lamanya sejak dinyatakan sembuh. Sekadar berciuman pun tak dianjurkan meski orang telah sembuh dari penyakit infeksi virus corona tipe baru.

Dilansir laman Insider, seorang ahli medis senior di Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Veerawat Manosutthi mengutip sebuah penelitian di China yang keluar belum lama ini. Penelitian itu memperingatkan, virus corona bisa bertahan hidup di air mani. Itu artinya, air mani bisa saja membawa virus corona.

Baca Juga

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Medicine Association (JAMA) itu mengambil sampel sperma dari 38 pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di provinsi Henan, China, yang berbatasan dengan Wuhan, antara 26 Januari dan 16 Februari. Para peneliti menemukan, sebanyak sekitar 16 persen pria yang disurvei memiliki jejak virus dalam air mani mereka.

Para peneliti sebenarnya belum yakin apakah virus corona dapat ditularkan secara seksual. Meskipun demikian, mereka menganjurkan orang-orang tetap harus mengambil tindakan pencegahan. Terlebih, penyakit menular non-seksual lainnya, seperti Zika dan Ebola, juga telah terbukti menyebar melalui seks.

"Kehadiran virus dalam air mani, mungkin lebih umum daripada yang dipahami saat ini dan virus yang secara tradisional tidak menular seksual tidak boleh dianggap tidak ada sama sekali dalam sekresi genital," demikian catatan para peneliti.

Virus corona terbaru, SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19 menyebar utamanya melalui percikan air liur. Akan tetapi, belum jelas apakah virus dapat bereplikasi di testis.

Menurut penelitian yang dipublikasikan JAMA, bisa jadi jejak virus itu ditemukan dalam air mani karena penghalang yang tidak sempurna antara aliran darah dan bagian testis tempat sprema dibuat. Hal itu menyebabkan virus mungkin telah berpindah dari darah ke air mani.

Manosutthi mengatakan, bahkan setelah 30 hari, orang yang sudah pulih dari virus harus memaka pelindung, seperti kondom ketika mereka mulai aktif kembali secara seksual.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement