REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Watford Nigel Pearson mencemaskan nyawa pemain seandainya liga primer kembali digelar. "Tuhan melarang kita menciptakan korban jiwa," kata dia kepada koran The Times seperti dikutip Reuters, Ahad (17/5).
"Orang-orang menutup mata dari ancaman itu,"
"Iya memang kita ingin memulai lagi kompetisi tapi itu harus aman. Kita semestinya waspada. Mengabaikan kemungkinan-kemungkinan ini adalah bodoh. Ini soal menjaga keselamatan orang."
Menteri Kebudayaan dan Olah Raga Inggris Oliver Dowden Kamis lalu sudah menyatakan bahwa pemerintah membuka pintu bagi sepak bola untuk lanjut lagi bulan depan dan menuntaskan musim ini di stadion-stadion tanpa penonton.
"Kita harus berusaha percaya kepada nasihat yang diberikan kepada kita bahwa kita sudah mencapai puncak tetapi masih tetap ada banyak sekali orang yang kehilangan nyawanya karena ini," kata Pearson.
"Jumlah korban meninggal dunia di Inggris berkisar antara 33.000 sampai 38.000. Itu seisi stadion kami dan kemudian diisi lagi."
Watford menduduki urutan ke-17 dalam klasemen liga, satu tempat di atas zona degradasi.
Kapten Watford Troy Deeney sudah lebih dulu menyatakan dia akan mendahulukan kesehatan keluarganya, sedangkan penjaga gawang Ben Foster menyatakan keliru pemain bola didahulukan tes COVID-19 dari para staf penting.
"Kita harus ingat ini soal kesejahteraan pemain dan staf tetapi juga orang yang berhubungan dengan mereka," pungkas Pearson.