Rabu 20 May 2020 20:49 WIB

Topan Amphan Buat Pengungsi Rentan Tertular Covid-19

Lebih dari 2,6 juta orang melarikan diri ke penampungan akibat topan Amphan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Topan Amphan di Odisha, India pada Rabu (20/5). Lebih dari 2,6 juta orang melarikan diri ke penampungan akibat topan Amphan.
Foto: EPA
Topan Amphan di Odisha, India pada Rabu (20/5). Lebih dari 2,6 juta orang melarikan diri ke penampungan akibat topan Amphan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Topan yang kuat menghantam pantai di sepanjang garis pantai India dan Bangladesh, Rabu (20/5). Peristiwa ini membuat lebih dari 2,6 juta orang melarikan diri ke tempat penampungan ketika pandemi virus corona terjadi.

Topan Amphan ini setara dengan badai kategori-3. Topan membawa hembusan angin hingga 170 kilometer per jam dan hembusan maksimum 190 kilometer per jam.

Baca Juga

Pihak berwenang memperingatkan topan tersebut menyebabkan kerusakan luas pada rumah-rumah yang tipis. Gelombang badai yang dihasilkan bisa mendorong air laut 25 kilometer ke daratan, membanjiri kota-kota termasuk Kolkata.

Kondisi tersebut membuat kekhawatirkan bagi beberapa kelompok warga, seperti komunitas nelayan miskin di Sunderbans dan lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp yang ramai di Cox's Bazar di Bangladesh. "Ini adalah hembusan ganda. Pandemi ini adalah putaran baru," kata konsultan sistem kesehatan di Pondicherry di India tenggara, T. Sundaramanan.

Sundaramanan mengatakan, peristiwa alam ini bisa memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi perjuangan India melawan pandemi. “Respons kita akan lumpuh. Jalur pasokan kami akan terancam. Bagaimana kita akan memindahkan pasokan bantuan ke darat jika semuanya terkunci?" ujarnya.

Topan itu mendarat di antara Digha, resor tepi laut di Benggala Barat, dan Kepulauan Hatiya di Bangladesh. Departemen meteorologi India menyatakan mata badai kemungkinan akan melewati Sunderbans, salah satu hutan bakau terbesar di dunia.

Kondisi mengkhawatirkan ini membuat Bangladesh sedang berusaha untuk mengevakuasi 2,2 juta orang ke tempat yang aman. Negara bagian Bengal Barat di India memindahkan hampir 300 ribu dan negara bagian Odisha 148.486 lainnya.

Kamp pengungsi di Cox's Bazar yang memiliki 10 kasus pertama virus corona sedang menyiapkan 50 tempat perlindungan dan menugaskan 256 unit sukarelawan. “Kita tahu bahwa jika orang dipaksa untuk mencari tempat tinggal komunal. Mereka tidak akan dapat menjaga jarak secara fisik dan menjalankan risiko tertular atau menularkan virus,” kata wakil kepala misi untuk Organisasi Internasional untuk Migrasi di Bangladesh, Manuel Pereira.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement