SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM- Jalan-jalan masuk perkampungan atau gang-gang di sejumlah desa di Sragen Timur yang berbatasan dengan wilayah Ngawi dan Magetan Jatim dikabarkan mulai ditutup alias diperketat. Tidak hanya itu, pedagang sayur keliling yang berasal dari Magetan dan perbatasan Ngawi, untuk sementara tidak diperkenankan masuk ke area Sragen.
Hal itu menyusul fakta adanya 14 pedagang asal Sragen yang kedapatan positif atau reaktif saat dirapid test di Pasar Ketanggung, Sine, Ngawi. "Kemarin begitu ada kabar banyak pedagang yang rapid testnya reaktif di Pasar Sine itu, warga sempat agak resah. Jalan-jalan memang lebih diperketat dan ditutup terutama yang masuk ke perkampungan dan ditutup pada malam hari. Semua antisipasi," papar salah satu warga Gondang, Suratno, Rabu (20/5/2020).
Namun setelah dijelaskan bahwa hasil rapid test positif belum tentu swabnya positif atau positif terinfeksi covid-19, keresahan warga baru bisa sedikit mereda. Meski demikian, kabar adanya pedagang asal Sragen dan mayoritas dari Gondang, Sambirejo dan Sambungmacan yang positif rapid test itu membuat warga di perbatasan dengan Jatim, kian meningkatkan kewaspadaan. Yakni memperketat pengamanan akses masuk ke kampung pada malam hari. Kemudian pedagang sayur keliling dari wilayah Jatim perbatasan, sementara juga dilarang berjualan ke Sragen.
Kades Tunggul, Kecamatan Gondang, Suntoro menyampaikan memang ada beberapa pedagang asal wilayahnya yang hasil rapid testnya dilaporkan reaktif. Mereka saat ini sudah menjalani isolasi mandiri di rumah. Ia juga memastikan saat ini situasi warga relatif kondusif. "Kalau jalan utamanya gang-gang kecil memang sebagian ditutup tapi tidak total. Masih dibuka tutup. Untuk pedagang keliling sayuran itu yang dari Magetan memang diminta tak jualan dulu ke wilayah sini karena Magetan masuk zona merah," terangnya.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan hasil koordinasi dengan Pemkab dan DKK Kabupaten Ngawi, Jatim, memang benar ada 14 pedagang asal Sragen yang rapid testnya reaktif. "Benar memang kondisinya demikian. Ada 14 warga Sragen yang hasil rapid test-nya reaktif," paparnya kepada wartawan, Senin (18/5/2020). Atas hasil itu, para pedagang itu sudah diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka diminta isolasi mandiri selama 14 hari sembari menunggu hasil swab test. Wardoyo