REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri BUMN Erick Thohir menyerahkan bantuan kesehatan dan pangan pada pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bantuan diterima langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (21/5).
Bantuan yang diserahkan adalah, rapid test kit sebanyak 7.000 tes, ventilator non-invasive 20 unit, hazmat 38.000 buah, sarung tangan 10 ribu buah, masker bedah 50 ribu buah, masker N-95 10 ribu buah, dan beras 10 ton.
"Mohon maaf bantuan bukan telat tapi memang penugasan ke (Kementerian) BUMN ini luar biasa," ujar Erick kepada Emil.
Dari dua bulan yang lalu, Kementerian BUMN, mulai bantu kementrian lain untuk menangani Covid-19. Hingga dalam dua pekan ini, lanjut Erick, Kementerian BUMN sudah mulai restrukturisasi UMKM.
"Alhamdulillah dari Himbara untuk UMKM saja itu sudah Rp 90 triliunan," kata Erick.
Selain itu, menurut Erick, tugas lagi PLN dengan program listrik gratis yang 450 VA dan 900 VA di diskon sampai September nanti. Namun, masing menunggu keputusan.
"Kemudian ketika harga ayam turun kami ditugasin beli ayam, sekarang beli ikan. Tapi kami tidak mengeluh," kata Erick.
Erick mengatakan, Kementerian BUMN salah satu fungsinya yaitu harus menopang ekonomi Indonesia, karena sepertiga kekuatan ekonomi di Indonesia adalah BUMN. Namun, Kementerian BUMN harus membantu kementrian lain dan juga pemerintah daerah.
"Alhamdulillah, kita sudah kita lakukan. Apa cukup atau enggak kita akan terus genjot. Apa yang ada hari ini menurut saya tidak besar, tapi ya ada," kata dia.
Sementara menurut Emil, bantuan kesehatan dan pangan ini akan disalurkan besok luasa. "Jadi tidak ada libur, agar segera sampai apalagi beberapa hari lagi menjelang Idul Fitri," kata Emil.
Namun, Emil tetap mengimbau warga Jabar untuk menahan diri tetap dirumah tidak memaksakan diri untuk beli baju baru. "Idul Fitri kemenangan kita terhadap nafsu. Silaturahmi dan baju bisa ditunda. Tren Jabar lagi bagus jangan sampai terganggu dengan ketidaksiplinan," ungkap Emil.