REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan oknum yang dengan sengaja mendiskreditkan kualitas beras Bulog akan ditindak tegas dan cepat sesuai hukum yang berlaku. Ia menilai pendiskreditan kualitas beras Bulog dapat dianggap sebagai gangguan terhadap kepentingan nasional.
Mantan kabareskrim tersebut menjelaskan baru-baru ini terjadi kasus beredarnya sebuah video yang sempat viral, yakni oknum yang menjelekkan kualitas beras Bulog dengan menyebutkan beras tersebut busuk. Video tersebut diyakini terjadi di Kelurahan Pisangan Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
"Kita langsung 'crosscheck' dengan penyaluran yang ada di lapangan, dan ternyata pelakunya yang memviralkan video tersebut sudah ditangkap polisi pada hari itu juga. Kita tidak main-main soal pangan ini ya, siapa yang menghalang-halangi tugas kita akan segera kita selesaikan," kata Budi Waseso atau akrab disapa Buwas melalui keterangan di Jakarta, Kamis (21/5).
Buwas mengatakan video yang sempat viral itu berkaitan dengan upaya Pemerintah melalui Bulog dalam memberikan bantuan beras kepada 1,45 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Jabodetabek. Perum Bulog mendapat penugasan untuk menyediakan bantuan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat di wilayah Jabodetabekdan penyalurannyasedang berjalan dan hampir terlaksana 100 persen.
Penyaluran beras telah dilakukan sejak 5 Mei 2020 dengan masing-masing keluarga diberikan bantuan beras sebanyak 25 kilogram. BUMN Pangan tersebut terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu menyukseskan program pemerintah dengan menstabilkan harga pangan menjelang Lebaran dan selama masa penanganan penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menjelaskan Perum Bulog diberi penugasan untuk menyalurkan bantuan sosial berupa beras oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Menteri Sosial. "Program bansos ini ada dua pola dari Kemensos, yang pertama sembako di dalamnya ada beras, gula sarden, dan komoditas lainnya. Kemudian, tahap berikutnya ada beras saja, yang beras ini diserahkan ke Bulog," kata Tri.