REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Miliarder internasional George Soros mengatakan Uni Eropa dapat pecah setelah pandemi Covid-19.
Dilaporkan Reuters lewat transkrip surat elektronik yang didistribusikan kepada wartawan untuk dipublikasikan pada Jumat (22/5), Soros menjelaskan, Virus Corona baru yang muncul di Cina tahun lalu telah menghentikan laju ekonomi global. Sementara itu, pemerintah telah meningkatkan pinjaman ke level tertentu yang tidak pernah terjadi dalam sejarah.
Menurut Soros, Uni Eropa bisa diselamatkan jika blok tersebut mengeluarkan obligasi abadi untuk membantu anggota yang lemah seperti Italia. Investor berusia 89 tahun itu mengatakan kerusakan pada ekonomi zona euro dari virus corona baru akan bertahan lebih lama dari yang dipikirkan kebanyakan orang. Dia menambahkan, evolusi virus yang cepat berarti bahwa vaksin yang andal akan sulit dikembangkan.
Veteran dana lindung nilai dan ketua Soros Fund Management LLC mengatakan, obligasi abadi pernah digunakan Inggris untuk membiayai perang melawan Napoleon. Menurut dia, 'jurus' yang diwariskan dari sisa Perang Dunia 2 itu akan memungkinkan Uni Eropa bertahan hidup.
"Jika Uni Eropa tidak dapat mempertimbangkannya sekarang, mungkin Uni Eropa tidak dapat bertahan menghadapi tantangan yang dihadapinya saat ini," kata Soros. “Ini bukan kemungkinan teoretis; mungkin itu kenyataan tragis. ”
Soros mengatakan, dengan negara-negara besar seperti Jerman yang menjual obligasi dengan hasil negatif, obligasi abadi akan menjadi solusi dari krisis anggaran yang membayangi seluruh blok.
Pria yang populer karena bertaruh terhadap pound pada 1992 itu mengatakan Uni Eropa harus mempertahankan peringkat kredit 'AAA' untuk menerbitkan utang tersebut. Karena itu, Uni Eropa harus memiliki kekuatan menaikkan pajak untuk menutupi biaya obligasi.
Dia pun menyarankan agar mereka hanya melegalkan pajak daripada memaksakannya."Ada solusinya," kata Soros. “Pajak hanya harus disahkan; mereka tidak perlu diimplementasikan. " Ditanya tentang Brexit, Soros mengatakan dia sangat khawatir tentang Italia: "Apa yang akan tersisa dari Eropa tanpa Italia?"