REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Omzet penjualan sejumlah pusat perbelanjaan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menurun drastis. Salah satunya yang terjadi pada Ramayana Mall Kudu, Jawa Tengah.
Omzetnya menurun hingga 70-an persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menyusul dampak pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat tidak leluasa berbelanja.
"Ramayana Mall Kudus sempat tutup beberapa hari, kemudian saat ini sudah buka namun jam operasionalnya dibatasi hingga pukul 19.00 WIB," ujar Store Manager Ramayana Mall Kudus, Moh Ali Mas'ad di Kudus, Jumat (22/5).
Selain karena faktor pandemi Covid-19 pemerintah setempat juga memberlakukan jam malam sehingga praktis aktivitas masyarakat juga terbatas. Kalaupun sempat terjadi lonjakan kunjungan di Ramayana Mall Kudus, kata dia, pemasukannya tetap tidak bisa memenuhi target yang ditetapkan.
Ali menyebut, jika dibandingkan dengan omzet pada momen Lebaran tahun 2019 juga sangat jauh. "Penurunannya diprediksi bisa mencapai 70-an persen, sedangkan yang bisa kami peroleh hanya 30-an persennya saja," ujarnya.
Pada Lebaran tahun sebelumnya, Ramayana Mall Kudus mengadakan banyak promo, termasuk midnight sale. Untuk momen Lebaran tahun ini dipastikan tidak ada karena jam operasionalnya dibatasi.
Meskipun Pemkab Kudus mulai memperpanjang kesempatan berjualan para pelaku usaha hingga pukul 21.00 WIB, dibanding sebelumnya hanya sampai pukul 20.00 WIB, pusat perbelanjaan di Kudus memilih tutup lebih awal.
Store Manager ADA Swalayan Kudus Setyowati mengatakan hal yang sama bahwa omzet penjualan tahun ini sangat anjlok dibandingkan tahun sebelumnya.
"Penurunan omzetnya bisa mencapai 50-an persen, dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Kalaupun mendekati Lebaran terjadi lonjakan pembelian yang signifikan sekalipun, tetap tidak bisa mengejar omzet seperti tahun sebelumnya. Dia memaklumi kondisi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, mengingat terjadi hampir di semua sektor usaha.