Sabtu 30 May 2020 18:32 WIB

Raup Belasan Juta Dolar Saat Pandemi, Gaji CEO Disorot

Raup Belasan Juta Dolar Saat Pandemi, Gaji CEO Disorot

Rep: Rep. VOA Indonesia (swa.co.id)/ Red: Rep. VOA Indonesia (swa.co.id)
Sundar Pichai, CEO Alphabet Inc.
Sundar Pichai, CEO Alphabet Inc.

Gaji para Chief Executive Officer (CEO) perusahaan-perusahaan terbesar di Amerika tahun lalu umumnya mencapai $ 12,3 juta, dan kesenjangan antara penghasilan pimpinan dan karyawan semakin melebar. Demikian hasil survei tahunan kantor berita Associated Press (AP) tentang gaji para CEO.

Dalam survei itu, gaji rata-rata CEO naik 4,1% tahun lalu. Untuk pekerja biasa di perusahaan mereka, kenaikan gaji 3,2%. Jadi, perlu waktu 169 tahun bagi karyawan perusahaan S&P 500 untuk menghasilkan jumlah yang didapat CEO mereka, menurut data yang dianalisis Equilar untuk AP.

Untuk pertama kali sejak AP melakukan survei tahunan terhadap gaji pada tahun 2011, seorang perempuan berada di urutan teratas dalam daftar yaitu Lisa Su dari Advanced Micro Devices. Lisa dibayar $ 58,5 juta setelah saham-saham perusahaannya naik tinggi dalam indeks S&P 500 selama dua tahun berturut-turut.

Daftar pemegang gaji tertinggi kembali diisi nama-nama yang sudah terkenal dari industri media dan hiburan, seperti Robert Iger dari Walt Disney dan Reed Hastings dari Netflix.

Gaji CEO seperti Sundar Pichai dari Alphabet dan Robert Swan dari Intel jauh lebih tinggi daripada Lisa Su, tetapi tidak tercakup dalam survei karena AP hanya melihat pada bos perusahaan S&P 500 yang memegang jabatan itu setidaknya dua tahun, supaya tidak bercampur dengan uang bonus masuk.

Survei dilakukan sebelum pandemi virus corona menjungkirbalik situasi. Kini, ada kemungkinan wabah akan menuai kemarahan atas ketimpangan gaji dalam beberapa tahun ini sehingga gaji para CEO akan turun.

Ratusan CEO di seluruh Amerika menyatakan rela tidak digaji atau digaji separuh. Dan gejolak di pasar saham dan ekonomi global akan semakin menyulitkan CEO untuk memenuhi target kinerja sehingga kemungkinan tidak mendapat hadiah saham dan bonus yang merupakan sebagian besar gaji mereka.

Dewan direksi mungkin akan membuat perubahan pada rencana gaji guna melindungi CEO dari kerugian akibat resesi yang tak terduga. Menurut konsultan dan investor, penyesuaian itu sudah dibahas dalam beberapa kali rapat.

Gaji CEO sudah disorot oleh penanggungjawab gaji mereka yaitu investor yang memiliki saham perusahaan dan memilih anggota dewan direktur.

"Menurut saya, semakin banyak investor yang menyadari bahwa gaji CEO terlalu tinggi," ujar Amy Borrus, wakil direktur Dewan Investor Institusional. "Bukan karena gaji mereka terlalu tinggi, tetapi mereka tidak memenuhi tuntutan kinerja perusahaan."

Ia mengatakan, pembayaran seorang CEO kerap didasarkan pada tujuan yang ditetapkan dewan yang sulit dipahami investor dan yang tidak selalu mendorong kinerja.

Kajian atas gaji yang dilakukan AP itu mencakup data gaji 329 CEO dalam perusahaan S&P 500 yang telah menjabat setidaknya dua tahun fiskal penuh, dan melaporkan pendapatan antara 1 Januari dan 30 April.

Sumber: VOAIndonesia.com

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement