Jumat 29 May 2020 14:32 WIB

Bani Hasyim ke Bani Hisyam dan Pengkaderan Muhammadiyah

Dari “Bani Hasyim” ke “Bani Hisyam”: Melongok Pohon Pengkaderan Muhammadiyah

Red: Muhammad Subarkah
Pohon pengkaderan Muhammadiyah.
Foto:

Tentu, bahkan pasti, banyak sekali keluarga Muhammadiyah seperti keluarga Bani Hasyim. Keluarga KH AR Fachruddin, misalnya saja, adalah contoh yang juga sangat baik dari Pohon Pengkaderan ini.

Anak putri beliau yang pertama, Siti Wasilah, menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah DKI Jakarta. Sementara sang menantu, Sutrisno Muchdam, adalah Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (1980-1985), yang kemudian menjadi Wakil Ketua PP Muhammadiyah.

Putra kedua, Sukriyanto, terpilih sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO). Muhammad Farhan, ketua PDM Depok, Jawa Barat. Dan dokter Fuad direktur PKU Muhammadiyah Karanganyar, sekarang aktivis Muhammadiyah freelance yang memiliki jaringan luas dalam Gerakan Islam kontemporer

Di Solo ada keluarga Bani Rais, putra-putri Haji Suhud Rais dan Hajah Sudalmiyah yang kesemuanya juga menjadi kader Muhammadiyah dan Aisyiyah kelas satu: Fatimah Rais (Ketua Aisyiyah Sumatera Selatan), Muhammad Amien Rais (Ketua PP Muhammadiyah 1995-1999), Abdul Razak Rais (Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah), Dahlan Rais (Ketua PP Muhammadiyah), dan juga Aisyah Rais (pimpinan daerah Aisyiyah Solo). Mereka menjadi kader-kader aktifis dan pemimpin organisasi otonom Muhammadiyah sejak muda belia yang membentuk pohon pengkaderan Muhammadiyah yang luar biasa mengesankan.

Kalau di Yogyakarta dulu ada “Bani Hasyim”, di Tegal ada “Bani Hisyam”, yakni keluarga Haji Hisyam Adnan. Wirausahawan handal dari Tegal ini beberapa periode menjabat Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tegal, bahkan pernah menjadi Wakil Ketua Muhammadiyah Jawa Tengah. Ibu Maskani Hisyam Adnan, isteri beliau, juga menjadi ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah selama empat periode dari tahun 1986-2005 (20 tahun).

Putra pertamanya Abduh Hisyam, alumni pondok Gontor, yang sekarang tinggal di Sruweng,Kebumen, adalah ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kebumen sampai sekarang ini. Putri-putri Hisyam Adnan yang lain kesemuanya juga menjadi kader yang handal. Adalah Lily Hisyam, putri kedua, menjadi ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (NA) Kota Tegal). Adapun putri ketiga, Dewi Hisyam, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Tegal), dan Ida Hisyam, putri yang keempat, menjadi Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tegal.

Demikian juga halnya dengan keluarga besan Pak Hisyam Adnan di Kebumen, yaitu keluarga Haji Mas’udi, juga membentuk Pohon Pengkaderan Muhammadiyah yang sangat mengesankan. Mas’udi (mertua Abduh Hisyam) sendiri pernah menjadi pimpinan Pemuda Muhammadiyah periode 1985-an, ketika PP Pemuda Muhammadiyah di bawah kepemimpinan Habib Chirzin. Kemudian Mas’udi menjadi Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kebumen.

Demikian juga dengan Hayatun Mas’udi, isteri beliau, adalah Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kebumen periode 2000-2005. Anak putrinya yang kedua, Navi Agustina, pernah menjadi ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah pada periode yang lalu, dan kini Wakil ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kebumen.

Anak keempat Fajar Mas’udi menjabat sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sruweng, Kebumen. Anak kelima, Hamid Fuadi kini bendahara PDM Kebumen, sementara anak keenam, dr.Hasan Bayuni, adalah ketua PDPM (Pemuda Muhammadiyah) Kebumen, dan di musim wabah Covid-19 sekarang ini aktif sebagai Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Jawa Tengah. Sungguh sangat mengesankan!

Penting untuk dilestarikan

Apa yang dikemukakan di atas hanyalah sekedar contoh saja model pengkaderan Muhammadiyah berbasis keluarga dan kekerabatan (kinship). Keluarga-keluarga yang saya ambil contoh tersebut di atas telah menjadi Pohon-Pohon Pengkaderan yang berperan sebagai tulang punggung (backbone) dan atau tiang utama (pilars) Muhammadiyah di baik di tingkat pusat maupun di berbagai daerah.

Saya yakin masih ada banyak lagi keluarga Muhammadiyah lain yang berhasil membentuk pohon pengkaderan seperti itu. Biarlah nanti David Alka Krisna (Mahasiswa S-3 Antropologi UI) dan Yayum Kumai (Mahasiswi Pascasarjana Antropologi UGM), dua antropolog muda Muhammadiyah, yang nanti meneliti secara lebih mendalam Pohon Pengkaderan dalam sistem kekerabatan Muhammadiyah model ini.

Dulu saya menginginkan keluarga saya dapat menjadi seperti keluarga Bani Hasyim dan Bani Hisyam: menjadi Pohon Perngkaderan seperti itu. Tapi sampai hari ini naga-naganya belum berhasil. Tidak gampang memang membuat keluarga kita menjadi seperti keluarga “Bani Hasyim baru” dan “Bani Hisyam Baru” yang menurunkan kader-kader heibat itu. Maka sungguh beruntunglah keluarga Muhammadiyah yang bisa meniru jejak keluarga Bani Hasyim, Si Lurah Kraton Yogyakarta, dan Bani Hisyam di Tegal, yang fenomenal itu.

Saya yakin jika pola pengkaderan melalui pohon keluarga semacam itu bisa dilestarikan tidak perlu ada kekhawatiran gerakan Muhammadiyah akan kekurangan kader yang berujung ke-ambyar-an. Jadi di samping ada pengkaderan melalui jalur pohon keluarga, sebutlah jalur tradisional, dan pengkaderan moderen melalui organisasi-organisasi otonom seperti IPM, IMM, NA, Pemuda Muhammadiyah, HW, Tapak Suci, dan akhir-akhir ini ditambah lagi dengan jalur Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), kebesaran Muhammadiyah niscaya akan tetap terpelihara dan terbangun.

Perpaduan antara pengkaderan melalui jalur tradisional dan moderen seperti itu akan menjadikan Muhammadiyah lebih kuat dan kaya dengan mozaik model kepemimpinan. Kini Muhammadiyah perlu mengambil langkah-langkah kultural bagaimana setiap keluarga Muhammadiyah berhasil menjadikan isteri, anak-anak, menantu dan cucu serta cicitnya menjadi kader-kader Muhammadiyah di segala bidang.

Inilah keluarga Muhammadiyah ideal: keluarga sebagai “Pohon Pengkaderan Muhammadiyah.”*

 

-----------

*Hajriyanto Y. Thohari, Ketua PP Muhammadiyah. Kini bertugas sebagai Duta Besar LBBP untuk Lebanon di Beirut.

- Tulisan ini dikutip dari SuaraMuhammadiyah edisi 16 Mei 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement