Sabtu 30 May 2020 14:45 WIB

Kematian George Floyd Diharap Jadi Pelajaran Bagi Polri

Tugas polisi adalah untuk menjamin keamanan di tengah masyarakat.

Anggota Polri mengikuti upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Chryshnanda Dwilaksana berharap peristiwa kematian George Floyd yang memicu kemarahan publik dan kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat bisa menjadi pelajaran bagi personel Kepolisian Republik Indonesia.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Anggota Polri mengikuti upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Chryshnanda Dwilaksana berharap peristiwa kematian George Floyd yang memicu kemarahan publik dan kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat bisa menjadi pelajaran bagi personel Kepolisian Republik Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Chryshnanda Dwilaksana berharap peristiwa kematian George Floyd yang memicu kemarahan publik dan kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat bisa menjadi pelajaran bagi personel Kepolisian Republik Indonesia. "Kami berharap peristiwa itu menjadi pelajaran bagi polisi Indonesia," ujar Brigjen Chryshnanda saat dihubungi, di Jakarta, Sabtu (30/5).

Ia menekankan tugas polisi adalah untuk menjamin keamanan di tengah masyarakat. "Polisi dibangun untuk mewujudkan dan memelihara keteraturan sosial. Keteraturan sosial di sini dapat dimaknai lagi pada terjaminnya keamanan dan rasa aman," katanya.

Baca Juga

Selain itu, polisi juga harus mampu untuk menyelesaikan konflik dan mencegah agar suatu konflik tidak meluas. Chryshnanda menegaskan dalam melakukan penegakan hukum harus tetap mengedepankan supremasi hukum.

"Menangani kejahatan dan pencegahannya dengan cara yang tetap berbasis pada supremasi hukum, memberikan jaminan dan perlindungan HAM, transparansi dan akuntabel, berorientasi pada upaya peningkatan kualitas hidup dan adanya pembatasan dan pengawasan kewenangan kepolisian," kata jenderal bintang satu itu.

Karena itu, polisi harus mampu menjadi mitra dan diterima keberadaannya di tengah masyarakat. "Polisi sebagai pejuang kemanusiaan. Keberadaan polisi dapat mengurangi rasa takut warga akan adanya gangguan kriminalitas. Menjadi problem solving. Membangun kemitraan, mengutamakan pencegahan dan keberadaannya diterima dan didukung masyarakat yang dilayaninya," tambah Chryshnanda.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement