Sabtu 30 May 2020 21:45 WIB

Aktor Star Wars Kecam Rasisme Terkait Insiden George Floyd

Aktor Star Wars, John Boyega, mencerca rasisme yang melatari kematian George Floyd.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Star Wars John Boyega mengecam orang kulit putih yang rasis. Komentarnya itu muncul sebagai tanggapannya atas insiden yang membuat pria berkulit hitam, George Floyd, meninggal dunia.
Foto: AP
Aktor Star Wars John Boyega mengecam orang kulit putih yang rasis. Komentarnya itu muncul sebagai tanggapannya atas insiden yang membuat pria berkulit hitam, George Floyd, meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor asal Inggris John Boyega memberikan tanggapannya di media sosial atas kematian pria berkulit hitam George Floyd di Minnesota, Amerika Serikat dan insiden "Karen" di Central Park di New York City. Di media sosial, dia menyalahkan orang-orang kulit putih yang rasis atas kejadian memilukan itu.

"F--- Anda orang kulit putih rasis. Aku mengatakan apa yang aku katakan," kata aktor film Star Wars dalam video yang juga menyertakan referensi seksual grafis, dilansir di laman Fox News, Jumat (29/5).

Baca Juga

Boyega mengulangi sentimen itu dalam pesan Twitter yang terpisah. Aktor itu menulis bahwa dia benar-benar sangat membenci rasisme.

Dalam pesan berikutnya, Boyega berbagi bahwa ibunya merespons pesannya. Mendapati Boyega menulis demikian, ibunya memuji anaknya itu dengan sebutan "Anak Baik".

Boyega juga mengecam orang-orang yang aktif di Twitter dengan sebutan "Akademisi Twitter". Mereka dinilai membuat sesuatu dari ketiadaan dengan mengkritik ucapannya.

Aktor berusia 28 tahun itu menjadi tokoh Finn dalam film Star Wars: The Force Awakens pada 2015. Dia juga tampil di Star Wars: The Last Jedi  (2017) dan The Rise of Skywalker (2019). Pada 2011, Boyega tampil sebagai Moses dalam Attack the Block.

Seorang warga AS, George Floyd meninggal dunia setelah lehernya ditekan dengan lutut oleh seorang petugas polisi bernama Derek Chauvin, karena membeli sesuatu dengan uang palsu senilai 20 dolar AS. Floyd sempat mengatakan dirinya sulit bernapas sebelum akhirnya meninggal dunia.

Insiden itu memicu kemarahan publik dan kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement