Ahad 31 May 2020 00:23 WIB

Pasar Cileungsi Ditutup Sementara Pasca Jadi Kluster Corona

Ada tujuh penderita tercatat dari kluster ini.

Suasana di depan pasar Cileungsi,  Cileungsi,  Kabupaten Bogor
Foto: Republika/Muhammad Tiarso Baharizqi
Suasana di depan pasar Cileungsi, Cileungsi, Kabupaten Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, CILEUNGSI -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menutup sementara Pasar Cileungsi mulai Ahad (31/5). Penutupan dilakukan setelah menjadi kluster baru penularan virus corona (Covid-19) dengan jumlah total tujuh penderita.

"Sesuai perintah Bupati Bogor, Ade Yasin serta hasil keputusan direksi dan Dewan Pengawas Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, Pasar Cileungsi akan ditutup untuk disterilkan," kata Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan, di Bogor, Sabtu (30/5).

Baca Juga

Pasar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor itu akan ditutup untuk umum mulai Ahad (31/5). Menurut Haris, penutupan itu belum diketahui akan berlangsung hingga kapan.

Ia mengatakan, peristiwa yang terjadi di Pasar Cileungsi harus menjadi pembelajaran bagi pedagang maupun pengunjung pasar lainnya di Kabupaten Bogor. Ia meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara maksimal di seluruh pasar demi mencegah penularan Covid-19.

"Tohaga akan terus bekerjasama dengan aparat untuk memperketat protokol kesehatan dan juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk menyisir area terdampak di wilayah Cileungsi khususnya di Pasar Cileungsi," kata Haris.

Di samping itu, ia mengimbau agar pembeli memanfaatkan layanan PD Pasar Tohaga secara daring, sehingga tidak perlu berbelanja dengan cara tatap muka. Seluruh pasar tradisional di bawah pengelolaan PD Pasar Tohaga kini bisa diakses secara daring melalui mitoha.id.

"PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor menginisiasi implementasi e-commerce dengan menghadirkan mitoha.id," tuturnya.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan ada penambahan pasien virus corona Covid-19 dari klaster penularan Pasar Cileungsi sebanyak tiga orang. Sehingga jumlahnya menjadi tujuh orang.

"Bertambah tiga, pemeriksaan swab-nya berbarengan dengan yang sebelumnya, tapi yang ini hasilnya baru keluar," ujar Bupati Bogor Ade Yasin, Sabtu (30/5).

Menurutnya, dari tiga pasien baru Covid-19 itu satu di antaranya merupakan pedagang daging yaitu laki-laki usia 30 tahun dan telah meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya merupakan istri dan keluarga dari pedagang daging tersebut, yaitu perempuan usia 23 tahun dan laki-laki usia 17 tahun. Ketiganya sama-sama berdomisili di Kecamatan Cileungsi.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement