REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran mengatakan siap melanjutkan pengiriman bahan bakar minyak (BBM) ke Venezuela. Hal itu akan dilakukan jika Venezuela membutuhkan lebih banyak pasokan.
"Iran mempraktikkan hak perdagangan bebasnya dengan Venezuela dan kami siap mengirim lebih banyak kapal jika Caracas meminta lebih banyak pasokan dari Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi pada Senin (1/6).
Sebelumnya, Iran telah mengirim lima kapal tankernya ke Venezuela yang saat ini mengalami krisis atau kekurangan BBM. Tindakan itu menentang ancaman Amerika Serikat (AS). Iran dan Venezuela diketahui sama-sama berada di bawah sanksi Washington.
Venezuela sebenarnya memiliki cadangan minyak yang besar. Namun, krisis ekonomi telah membuat negara tersebut menderita kekurangan BBM yang parah. Presiden Venezuela Nicolas Maduro disebut berjanji membayar minyak Iran dengan emas.
Iran berada di bawah sanksi AS karena menolak mematuhi tuntutan AS perihal program nuklirnya. Sementara dengan Venezuela, AS enggan mengakui pemerintahan Maduro. Washington mendukung dan mengakui kepemimpin tokoh oposisi Juan Guaido.
AS telah membekukan seluruh aset milik Pemerintah Venezuela yang berada di negaranya. Langkah itu bertujuan untuk menekan dan mengisolasi pemerintahan Maduro.