REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Imam Tarekat Naqsyabandiyah Padang Sayfri Malin Mudo tutup usia pada Sabtu (30/5) kemarin. Pria yang biasa disapa Buya Peri tersebut meninggal di Surau Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Kota padang. Buya Piri selama ini memang bermukim di Surau Baitul Makmur. Buya Piri berpulang ke Rahmatullah di usia 80 tahun.
Sekretaris Tarekat Naqsyabandiyah, Edizon Refindo mengatakan Buya Piri memang sudah sakit sejak sebulan terakhir tepatnya sejak beberapa hari sebelum Ramadhan. "Almarhum sakit-sakit ringan saja sejak bulan puasa kemarin," kata Edizon, Senin (1/6).
Ia sudah dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Kawasan Limau Manis Kota Padang. Buya Piri memang warga asli Pauh Kota Padang. Surau Baitul Makmur tempat ia meninggal memang berdiri di tanah milik Buya Piri.
Buya Piri sudah menjadi Imam Tarekat Naqsyabandiyah sejak tahun 80-an. Kini para pengurus Naqsyabandiyah Padang akan memusyawarahkan imam yang akan melanjutkan estafet dari Buya Piri. "Masih dipikirkan bagaimana dan siapa penerus almarhum," ujar Edizon.