Selasa 02 Jun 2020 09:51 WIB

Kisah Pernikahan Umar bin Khattab dengan Keluarga Nabi

Umar bin Khattab menikah dengan kalangan keluarga Nabi Muhammad.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Kisah Pernikahan Umar bin Khattab dengan Keluarga Nabi. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Kisah Pernikahan Umar bin Khattab dengan Keluarga Nabi. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu. menikah dengan kalangan ahlul bait atau keluarga dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Umar dinikahkan dengan Ummu Kultsum, putri dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.

Dikutip dari buku Hasan & Husain karya Sayyid Hasan al-Husaini, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Pada hari Kiamat kelak, semua ikatan dan nasab akan terputus, kecuali ikatan dan nasabku", hadist riwayat Ath-Thabrani. Inilah hadits yang menguatkan niat Umar untuk menikahi Ummu Kultsum, putri Ali, setelah sebelumnya bermaksud meminang Zainab. Bagaimana kisah pernikahan ini?

Baca Juga

Mulanya Umar bin al-Khathab menemui keluarga Ali bin Abi Thalib untuk melamar putrinya, Zainab. Sebelumnya, Umar sering berkunjung ke rumah Ali. Saat mengajukan lamaran, Umar berkata kepada Ali, "Wahai Abul Hasan, aku rutin bertandang ke rumahmu tidak lain karena satu hal. Aku mendengar Rasulullah menyatakan bahwa pada hari Kiamat semua ikatan dan nasab manusia akan terputus, kecuali ikatan dan nasab beliau. Sekarang, kukatakan sejujurya, aku ingin melamar putrimu (Zainab) demi menjalin kekerabatan dengan kalian, Ahlul Bait".

Namun sayang, Ali tidak bisa mengabulkan permintaan sang Khalifah. Dengan bahasa yang halus, Ali beralasan, "Usia Zainab terlalu kecil untuk engkau. Lagi pula, aku sudah berencana menikahkannya dengan sepupunya sendiri, Abdullah bin Jafar".

"Abul Hasan, nikahkanlah aku dengan putrimu. Demi Allah, yang aku harapkan hanyalah kemuliaannya, bukan seperti yang diharapkan orang lain", ucap Umar sedikit memohon.

Ali akhirnya mengabulkan keinginan baik Umar itu, tetapi bukan dengan Zainab, melainkan Ummu Kultsum. Setelah resmi menjadi menantu Ali, Umar mendatangi kaum Muhajirin dan berkata, "Mengapa kalian tidak memberikan ucapan selamat padaku?"

"Benarkah engkau menikah, wahai Amirul Mukminin? Dengan siapa?" tanya mereka.

"Dengan Ummu Kultsum, putri Ali dan Fathimah binti Rasulullah".

Seperti itulah kisah pernikahan Umar dan Ummu Kultsum yang penuh berkah, dan itulah awal pertalian antara Umar dan Ahlul Bait. Umar al-Faruq memberinya mahar sebesar empat ribu dirham, sebagai penghormatan untuknya, ibu dan ayahnya, serta untuk nasab yang mulia.

Al-Hafizh Ibnu Katsir menuturkan, Ketika Umar bin al-Khathab menjabat sebagai khalifah, dia menikahi Ummu Kultsum, putri Ali dari pernikahannya dengan Fathimah. Umar sangat memuliakan istrinya ini, salah satunya dengan memberinya mahar sebesar empat ribu dirham karena sang istri mempunyai ikatan nasab dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement