REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan tidak ada yang rumit untuk mengadaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi secara global.
"Tidak ada yang rumit karena sudah kita praktikkan hari-hari terakhir ini, yaitu menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan, atau membawa hand sanitizer saat keluar rumah," kata Suharso saat jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa (2/6).
Suharso mengatakan kebiasaan-kebiasaan baru tersebut adalah sebuah keniscayaan untuk beradaptasi dengan keberadaan virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Menurut Suharso, semua orang berharap Indonesia bisa lebih cepat mengatasi pandemi Covid-19, setidaknya mengendalikan virus corona yang menjadi penyebabnya agar penularannya tidak semakin meluas dan semakin banyak.
"Karena itu, setiap orang, setiap anak bangsa, diminta untuk bersama-sama berpartisipasi dan mengambil peranan sekecil apa pun dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Itu yang terpenting dan tidak terlalu rumit," tuturnya.
Suharso mengatakan akan banyak tempat-tempat; baik tempat bekerja, belajar, beribadah, maupun kegiatan lainnya; yang menerapkan protokol kesehatan dengan kekhasannya sendiri.
"Kita mungkin tidak lagi bisa masuk ke restoran seperti dulu sebelum ada perjanjian sebelumnya, hampir sama ketika ingin ke dokter. Yang terpenting adalah kita mau menjaga diri, menjaga keluarga, dan orang lain di sekitar kita," katanya.
Kebiasaan lain yang juga perlu dilakukan adalah segera mandi dan mengganti baju setelah berkegiatan di luar rumah, dan mencuci baju yang dipakai.
"Seluruh baju yang dikenakan langsung betul-betul dicuci, tidak digantung lagi untuk dipakai kembali," ujarnya.