Rabu 03 Jun 2020 12:18 WIB

Palestina Percayakan Rusia Jadi Mediator dengan Israel

Israel sudah dua kali membatalkan rencana Rusia untuk mengadakan diskusi di Moskow.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyatakan pembicaraan dengan Israel bisa dilakukan asalkan dimediasi oleh Rusia. Pihak Pemerintah Palestina menaruh kepercayaan pada Rusia sebagai mediator dibandingkan Amerika Serikat.

"Kami percaya Presiden Vladimir Putin dan yakin bahwa diskusinya bakal membuahkan hasil dan sukses membawa kembali diskusi sekaligus menghentikan rencana Israel menganeksasi Tepi Barat," kata al-Maliki dilansir dari Arab News pada Rabu (3/6).

Al-Maliki menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah dua kali membatalkan rencana Rusia untuk mengadakan diskusi di Moskow. Padahal, Palestina bersedia duduk bersama Israel, asalkan diadakan oleh Rusia.

"Kami mau bicara dengan Israel lewat konferensi video di bawah otoritas Rusia. Kami akan menunggu kapan Rusia bersedia melakukannya," ujar al-Maliki.

Sebelumnya, Otoritas Palestina memutus semua perjanjian dengan Israel karena Israel berencana mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki. "Aneksasi ini adalah deklarasi perang terhadap hak asasi manusia Palestina. Kami menolak Pemerintah Amerika Serikat sebagai perantara tunggal untuk perdamaian Palestina-Israel," kata Menteri Luar Negeri Palestina Riad al-Maliki menegaskan pada Senin lalu.

Israel diperkirakan akan mencaplok bagian-bagian wilayah Tepi Barat pada 1 Juli, sebagaimana disepakati antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz selaku ketua Partai Biru dan Putih.

Rencana tersebut telah menuai kecaman internasional karena Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional. Artinya, seluruh permukiman Yahudi di sana--termasuk rencana aneksasi--ilegal. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement