REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan, hampir semua sektor industri di Tanah Air terdampak Covid-19. Sementara stimulus yang diberikan pemerintah, belum mampu memulihkan kondisi tersebut.
"Kalau daya beli menurun bagaimana? Kita khawatir terjadi penurunan serius. Stimulus-stimulus yang ada tidak menjawab itu, jadi relatif," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam diskusi virtual pada Jumat, (5/6).
Ia menjelaskan, bila dilihat dari rancangan stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sebesar Rp 641 triliun, sebanyak Rp 152 triliun digunakan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sedangkan anggaran untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sekitar Rp 90 triliun, sisanya digunakan untuk fiskal atau pajak.
"Anggaran sebesar terbesar lari ke BUMN dan pajak. Jadi stimulus kita enggak cukup kuat dongkrak pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Hariyadi.
Hariyadi menjelaskan, stimulus harus diberikan ke semua sektor usaha, tidak hanya industri manufaktur, tapi ke seluruh lini produksi dan penjualan. Sebab, produk manufaktur tidak bisa dikomersialkan tanpa penjualan.
Hariyadi juga menyoroti tarif listrik dan gas. Sayangnya, keringanan yang diharapkan pengusaha tidak dikabulkan PLN. Di samping itu, pengusaha juga meminta stimulus modal kerja.