Sabtu 06 Jun 2020 11:17 WIB

Yordania Ambil Langkah Besar Menuju Normalisasi

Normalisasi dilakukan karena angka infeksi dan kematian akibat corona rendah

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Normalisasi dilakukan karena angka infeksi dan kematian akibat corona di Yordania rendah. Ilustrasi.
Foto: ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE
Normalisasi dilakukan karena angka infeksi dan kematian akibat corona di Yordania rendah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pemerintah Yordania melangkah lebih jauh dalam upaya mengembalikan aktivitas ekonomi dan mengakhiri pembatasan pergerakan warga. Langkah baru diambil setelah menerapkan kebijakan pembatasan sosial selama berbulan-bulan demi memutus rantai penularan virus corona.

Dilansir Aljazirah, mulai Sabtu (6/6) aktivitas bisnis, kafe, dan restoran sudah diperbolehkan melayani konsumen lagi. Sementara larangan bepergian dari satu kota ke kota yang lain juga dicabut.

Baca Juga

Warga dapat menggunakan kendaraan mereka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 00.00 tanpa harus memberikan surat khusus. Penerbangan domestik juga sudah diizinkan beroperasi kembali.

Masjid-masjid dan gereja-gereja juga sudah diizinkan menggelar ibadah berjamaah. Tapi mereka harus menyediakan panduan menjaga jarak dan mewajibkan jamaah menggunakan masker.

Namun penerbangan internasional masih ditutup. Sekolah, kampus, taman kanak-kanak, taman kota, bioskop, dan aktivitas festival juga masih ditutup.

Sejauh ini Yordania mengonfirmasi 784 kasus virus corona termasuk 571 pasien sembuh dan sembilan meninggal dunia. Pada Kamis (4/6) Perdana Menteri Yordania Omar al-Razzaz mengatakan status pandemi di negaranya memasuki 'risiko menengah'. Fase itu satu level di atas kategori terendah yaitu 'risiko rendah'.

Langkah melonggarkan berbagai kebijakan pembatasan sosial ini dilakukan beberapa bulan setelah Raja Abdullah menyetujui Undang-undang Pertahanan Nasional pada 17 Maret. Undang-undang itu memberikan wewenang pada pemerintah menegakan darurat nasional.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah menutup perbatasan udara dan daratan. Semua penumpang komersial dilarang masuk dan keluar. Negara itu juga menghentikan semua aktivitas komersial kecuali untuk makanan pokok.

Pemerintah Yordania mulai melonggarkan sejumlah kebijakan pada Mei ketika mereka perlahan-lahan mengizinkan sebagian aktivitas ekonomi. Anggota Komite Nasional Epidemi Yordania, epidemiolog Bassam Hijjawi, mengatakan normalisasi dilakukan karena angka infeksi dan kematian rendah.

"Angka infeksi kami terkendali, yang mana dapat membenarkan pencabutan karantina nasional dan mengaktifkan ekonomi untuk kembali normal," katanya.

Hijjawi mengatakan sistem pelayanan kesehatan Yordania mendapatkan pengalaman yang sangat berharga selama pandemi virus corona. Menurutnya pandemi juga mengembangkan keahlian untuk menghadapi masalah kesehatan nasional saat ini dan di masa depan.

Hijjawi menekan Yordania yang tidak terdampak terlalu parah karena gerakan cepat pemerintahnya akan segera menerapkan kembali karantina nasional apabila angka infeksi meningkat ke tingkat yang berbahaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement