Sabtu 06 Jun 2020 10:50 WIB

Whoopi Goldberg Isi Suara Film Animasi Soal Global Warming

Whoopi Goldberg mengisi suara tokoh dalam film animasi bertema perubahan iklim

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Whoopi Goldberg mengisi suara tokoh dalam film animasi bertema perubahan iklim. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Whoopi Goldberg mengisi suara tokoh dalam film animasi bertema perubahan iklim. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aktris Whoopi Goldberg menjadi pengisi suara untuk film animasi bersama organisasi Extinction Rebellion, yang menyoroti keadaan genting lingkungan hidup di planet bumi. Film berdurasi tiga menit berjudul Gigantic Change ini dirilis pada Jumat bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Film ini berlatar belakang tahun 2050. Film menunjukkan seorang gadis yang meminta neneknya, yang disuarakan oleh Goldberg, untuk membaca cerita pengantar tidur yang indah.

Baca Juga

Setelah sang nenek menceritakan tentang sebuah planet yang suram di ambang kehancuran lingkungan pada tahun 2020, gadis itu mengakhiri kisahnya, mengalihkan narasinya ke kisah di mana dunia bersatu untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi alam.

Namun akhir dari film ini sengaja dibuat ambigu untuk menawarkan pesan harapan. Apabila manusia tidak mengubah pola pikir dan sikapnya, maka pada 2050 miliaran manusia dan makhluk hidup lainnya akan punah. Tahun 2050 dianggap penting karena saat itu banyak negara telah berkomitmen untuk menjadi negara bebas karbon.

“Kami pikir suaranya yang ikonik akan membawa rasa gravitasi yang sempurna ke pertunjukan. Ditambah lagi, dia blak-blakan tentang masalah lingkungan dan berpotensi menginspirasi penggemarnya untuk turut berpartisipasi (menjaga lingkungan hidup)," kata sutradara George Lewin saat ditanya tentang keterlibatan Goldberg

Film ini diproduksi oleh Passion Pictures, yang juga memproduksi Rang-tan untuk jaringan supermarket Inggris, Islandia, yang menyoroti ancaman industri minyak sawit terhadap orangutan. Gigantic Change akan ditayangkan secara langsung di platform Extinction Rebellion di laman media sosial Facebook, Youtube, Twitter, dan Instagram pada hari Jumat (5/6). Demikian dilaporkan Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement