Sabtu 06 Jun 2020 17:57 WIB

Program Kebun Pangan Dompet Dhuafa Waspada Semakin Diminati

Dompet Dhuafa mendorong masyarakat menginisiasi pertanian dan peternakan sederhana

Program Kebun Pangan Dompet Dhuafa Waspada semakin diminati di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Dompet Dhuafa
Program Kebun Pangan Dompet Dhuafa Waspada semakin diminati di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Program kebun pangan keluarga berupa Budidaya ikan di dalam ember (Budikdamber) yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa (DD) Waspada semakin diminati berbagai kalangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kunjungan dari berbagai kalangan masyarakat untuk melihat kebun pangan keluarga ini secara langsung, Jumat (5/6) lalu.

“Dari pertama kita buat kebun pangan keluarga memang sudah ramai kunjungan dari berbagai macam kalangan masyarakat, ada dari Pemerintah, Komunitas, peternak lelenya langsung, lalu dari karyawan kantor, dari sesama lembaga zakat, lalu ada juga masyarakat umum, terakhir kunjungan dari BKM di kota Medan dan PT Bank Sumut hari ini,” ucap Sulaiman pimpinan Dompet Dhuafa Waspada.

Baca Juga

Budidaya ikan lele di dalam ember ini, mendorong masyarakat untuk melaksanakan anjuran pemerintah dengan beraktivitas di rumah. Masyarakat juga mendapatkan kegiatan positif dan produktif selama mereka di rumah. Diharapkan dengan langkah tersebut, mata rantai penularan virus Covid-19 bisa terputus.

“Kita turut senang atas berbagai kunjungan yang datang ke kantor untuk melihat langsung program kebun pangan keluarga dengan Budikdamber ini. Selain itu,  kami berterima kasih atas berbagai kunjungan yang datang, artinya Ya masyarakat memang berminat dan harapan kita memang bisa langsung diaplikasikan karena sebagai tujuan awal program ini dirancang untuk bisa menjaga ketahanan pangan keluarga di rumah masing-masing,” lanjut Sulaiman.

Menjaga kestabilan pangan di masa Covid-19 ini, membuat Dompet Dhuafa Waspada telah melakukan pelatihan budidaya ikan lele di dalam ember dan menanam sayuran kepada lapisan masyarakat. pelatihan ini untuk menjaga  ketahanan pangan yang memanfaatkan lahan kecil di rumah untuk memasok nutrisi harian secara mandiri. Dengan demikian ketahanan pangan masyarakat teratasi, kebutuhan nutrisi terpenuhi, dan kesehatan keluarga terlindungi.

“Saya merasa salut atas program yang ditangani Dompet Dhuafa Waspada ini. Saat berkunjung, saya melihat luar biasa pengembangan program ternak lele di tangani oleh petugas petugas DD Waspada yg bertangan dingin sehingga dapat mematahkan teori para ahli ternak lele yang menyampaikan tingkat kematian 20 persen ternyata itu tidak berlaku di DD Waspada, karena tingkat keberhasilan rata-rata setiap ember di atas 95 persen, Karena program ini sangat baik untuk diturunkan ke mustahik dan sangat murah bagi muzaki, harapannya program bisa berjalan dengan lancar agar dapat membantu kaum dhuafa dimasa yang serba sulit ini,” ujar Kaswinata selaku Pengawas UPZ PT Bank Sumut Sekaligus BKM Masjid Al-Falah.

Dompet Dhuafa mendorong masyarakat untuk menginisiasi bentuk-bentuk pertanian dan peternakan sederhana yang berbasis pekarangan sempit. Sehingga penting dilakukan agar mereka dapat menciptakan kemandirian dalam mencukupi kebutuhan pokok keluarga. Dompet Dhuafa telah menyadari hal tersebut dan mencoba meramu solusi preventif, agar ketahanan pangan bisa ditekan. Langkah preventif tersebut hadir dalam bentuk Kebun Pangan Keluarga. Dompet Dhuafa Waspada juga siap memberikan pelatihan jika dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan di masa Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement