REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Legenda Manchester United (MU) yang kini menjadi pelatih timnas Wales, Ryan Giggs, merenungkan kariernya sebagai pelatih. Berbicara di UTD Podcast, Giggs mengatakan banyak hal menarik selama berproses menjadi pelatih.
Giggs mengaku menyukai setiap sesi yang dilakukan selama kariernya di dunia sepak bola. Ia menyukai suasana latihan dan pertandingan. Namun berada di sesi latihan karena bermain dengan rekan-rekan sendiri adalah sesuatu yang menyenangkan bagi Giggs.
“Menjelang akhir saya mungkin menikmatinya lebih dari sebelumnya karena saya selalu berpikir apakah itu tahun terakhir saya, atau sesi latihan terakhir saya? Jadi lebih menikmatinya,” kata Giggs dilansir dari situs resmi MU, Senin (8/6).
Giggs menjadi pemain sekaligus staf pelatih di bawah pelatih kepala David Moyes pada 2013. Namun saat Moyes dipecat pada 2014, Giggs ditunjuk sebagai pelatih sementara sekaligus pemain. Ketika itu, ia sukses membawa MU menang pada dua pertandingan dari empat pertandingan terakhir musim 2013/2014, yaitu melawan Norwich City dan Hull City.
Menurut Giggs itu adalah pengalaman luar biasa dan momen itu ikut mendorong dirinya ingin menjadi seorang pelatih. Dan ia merasa nyaman dengan pekerjaannya waktu itu, walaupun tak yakin bahwa dirinya bisa melakukannya. Ia menegaskan itu adalah pengalaman brilian.
"Saya masih melakukan lisensi pro saya, tetapi sebenarnya berada di pekerjaan, harus membuat keputusan, semua tekanan yang menempatkan diri Anda, Anda tidak dapat mempersiapkan diri untuk itu," ungkap Giggs.
Ketika Loius van Gaal menjadi pelatih MU pada musim 2014/2015, Giggs menjadi staf pelatih selama dua musim. Bersama pelatih asal Belanda itu, Giggs membawa MU meraih trofi Piala FA di Wembley musim 2015/2016.
Selama menjadi staf pelatih Van Gaal, Giggs mengaku menyadari banyak sekali menonton video permainan dan berjam-jam hingga mengamati calon lawan. Ia menilai mengalami pendekatan berbeda, pelatih dari negara berbeda. Ia mempelajarinya dalam waktu singkat.
“Itulah mengapa saya berbicara tentang Louis (van Gaal), mengenai pembinaan saya, karena saya sebenarnya berada di pertemuannya selama dua tahun, (mengambil) tanggung jawab, dan saya berbicara dengan penuh kasih kepadanya karena itu benar-benar peran pembinaan pertama saya,” tutur Giggs.
Giggs mengungkapkan pekerjaan staf dalam menonton video lawan lebih banyak dibandingkan pemain. Namun, Giggs tak mengetahui apa yang dilihat Van Gaal dalam video yang ditontonnya meskipun bekerja bersama.
"Itu lebih seperti manajemen-orang dan hal-hal berbeda yang akan dilakukan Sir Alex Ferguson yang telah saya pelajari, sedangkan dengan Louis jelas saya telah melihat sistem yang berbeda secara langsung, mengapa Anda memainkan sistem yang berbeda, alasan untuk ini dan alasan untuk itu. Itu pengalaman yang sangat bagus,” kata Giggs menambahkan.