Selasa 09 Jun 2020 12:00 WIB

Joe Biden Tolak Usulan Pengalihan Anggaran Kepolisian AS

Seruan pengalihan anggaran kepolisian AS meningkat setelah kasus George Floyd.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Kandidat Presiden AS Joe Biden
Foto: EPA/Sergey Dolzhenko
Kandidat Presiden AS Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Joe Biden dan anggota Partai Demokrat lain di Amerika Serikat (AS) memilih menjauh dari seruan progresif dari Fraksi Demokrat di Kongres AS untuk melucuti departemen kepolisian. Seruan untuk merombak hingga memangkas dana departemen kepolisian terjadi setelah insiden kematian pria kulit hitam Afrika-Amerika George Floyd yang memicu aksi protes di seluruh AS.

Juru bicara kampanye kepresidenan Biden, Andrew Bates, mengatakan bahwa Biden tidak mendukung upaya tersebut. Biden memang mendukung usulan Fraksi Demokrat di Kongres AS untuk memerangi kekerasan polisi dan ketidakadilan rasial. Namun, ia tidak mendukung usulan yang menyerukan mengalihan anggaran kepolisian untuk penegakan hukum setempat.

Baca Juga

"Seperti yang dijelaskan oleh proposal peradilan pidana berbulan-bulan yang lalu, Wakil Presiden Biden tidak percaya bahwa kepolisian harus mengurangi pendanaan untuk kepolisian dan dialihkan ke pos lain," kata Andrew Bates dikutip Aljazirah.

"Biden mendukung kebutuhan mendesak akan reformasi, termasuk pendanaan untuk sekolah umum, program musim panas, dan perawatan mental dan penyalahgunaan zat yang terpisah dari dana untuk kepolisian sehingga petugas dapat fokus pada pekerjaan kepolisian," ujarnya menambahkan. Biden, menurut dia, juga meyakini hal itu bisa dilakukan di lembaga penegak hukum yang ada.

Sementara itu, di Minneapolis, tempat Floyd meninggal, anggota dewan kota telah berjanji untuk melucuti departemen kepolisian setempat demi perombakan yang dipimpin masyarakat. Kota-kota lain termasuk Los Angeles dan New York tengah mempertimbangkan pengurangan pendanaan polisi.

Pendukung gerakan defund atau pengurangan anggaran polisi bersikeras bahwa itu bukan tentang menghilangkan departemen kepolisian atau menanggalkan semua uang mereka. Sebaliknya, mereka berupaya meyakinkan negara untuk mengatasi masalah sistemis dalam pemolisian di AS.

Defund juga berarti mengurangi dana polisi. Dana itu dialokasikan untuk membelanjakan lebih banyak pada apa yang dibutuhkan masyarakat di seluruh negeri, seperti perumahan dan pendidikan.

Namun demikian, Presiden AS Donald Trump dan anggota Partai Republik lainnya melihat sebaliknya. Mereka mengecam Biden dan Demokrat selama akhir pekan dengan mengatakan bahwa unsur-unsur radikal kiri dalam partai keluar untuk melumpuhkan penegakan hukum dan menyindir tanpa bukti bahwa Biden akan melakukan hal yang sama kepada militer AS.

"Tidak akan ada perombakan, tidak akan ada pembubaran polisi kami," kata Trump di hadapan pejabat negara, federal, dan penegak hukum lokal di Gedung Putih pada Senin.

Juru bicara Trump, Kayleigh McEnany, mengatakan, Trump meyakini bahwa telah terjadi "contoh" kebrutalan polisi di AS dan ia akan meninjau proposal reformasi. Dia pun mengaku "terkejut" dengan gagasan untuk mengurangi kembali dana departemen kepolisian. McEnany mengatakan, Presiden Trump memiliki masalah dengan beberapa proposal kebijakan yang diajukan oleh Demokrat di Kongres, Senin. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement