REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia Formula 1 (F1) Lewis Hamilton "terkejut" dengan penanganan pandemi virus corona yang dilakukan Pemerintah Inggris. Ada lebih dari 40 ribu kematian yang tercatat sejak wabah merebak.
Inggris berada di peringkat lima dunia sebagai negara paling parah terdampak corona. Inggris telah menjaga perbatasannya tetap terbuka sepanjang krisis, meskipun merupakan negara Eropa yang paling parah terkena dampaknya.
Inggris baru memulai periode karantina wajib 14 hari untuk kedatangan internasional pada hari Senin (8/6). "Saya terkejut pada Pemerintah Inggris tentang cara mereka menangani Covid-19," tulis Hamilton dilansir Crash, Selasa (9/5), di Instagram.
Menurut Hamilton, Inggris seharusnya sudah menutup perbatasan berbulan-bulan yang lalu. "Bagaimana Anda bisa membiarkan orang-orang terbang dari negara-negara tanpa diuji adalah membingungkan. Anda bisa menyelamatkan ribuan nyawa. Kami membutuhkan pemimpin yang lebih baik!"