Selasa 09 Jun 2020 20:14 WIB

Efek Reisa dan Sentimen Netizen terhadap Penanganan Covid-19

Kehadiran Reisa memberikan sentimen positif terhadap penanganan Covid-19

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Reisa Broto Asmoro.
Foto: Republika/Christiyaningsih
Reisa Broto Asmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder analisis media sosial Drone Emprit, Ismail Fahmi mengungkap pengaruh Reisa Effect dalam membangun kepercayaan dan sentimen warganet terhadap komunikasi Pemerintah menyiapkan tatanan normal baru atau new normal.

Ia mengatakan, Reisa Broto Asmoro menjadi orang yang banyak dibicarakan di media sosial, khususnya twitter, sejak dua hari tampil mendampingi Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.

Reisa yang seorang dokter saat ini merupakan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Begitu Reisa menjadi salah satu juru bicara tim komunikasi, saya gunakan (pencarian) Reisa, akun Reisa untuk percakapan, itu langsung naik cukup tinggi, meskipun secara volume nggak besar-besar amat tapi lumayan tinggi untuk penyebutan Reisa," ujar Ismail saat menjadi narasumber di Paparan virtual Hasil Big Data LP3ES tentang kebijakan New Normal, Selasa (9/6).

Ia menerangkan, bahkan sentimen warganet sangat positif mencapai 78 persen dan sentimen negatif enam persen. Ia menjelaskan, enam persen sentimen negatif itu juga tidak terklaster dalam kelompok pro pemerintah maupun oposisi.

"Dari publik, kebanyakan kalanagan umum, negatifnya kecil, (komentar) kok ngeselin ya bacanya, yang terjadi kemudian foto-foto Reisa sangat aktif dishare seolah menyihir, publik disihir," ungkap Ismail.

Karena itu, ia menilai sentimen positif ini bisa dimanfaatkan Pemerintah sebagai strategi komunikasi persiapan menuju new normal dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mulai dengan menggunakan masker, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ia beralasan, ini bisa dilihat dengan cuitan warganet yang optimistis dengan kehadiran Reisa

"Banyak yang optimis, masyarakat Indonesia bisa lebih teredukasi, lalu optimis gunakan masker akan bagus, ini strategi yang sangat bagus, brilian  dan saya liat dalam konteks mengkampanyekan new normal ini akan memberikan efek," katanya.

Setelah kurang lebih tiga bulan, sejak awal Maret 2020, Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad  Yurianto selalu seorang diri dalam menyampaikan perkembangan data kasus Covid-19 di Tanah Air. Namun, mulai Senin (8/6) kemarin, kini Yuri didampingi Reisa yang merupakan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement