REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era digital seperti sekarang ini, teknologi memang memudahkan umat manusia untuk menimba ilmu secara mudah. Tak sedikit kajian-kajian agama yang dilakukan secara digital, namun sayangnya hal itu tak seluruhnya dibarengi dengan adab yang tepat dalam menimba ilmu.
Dalam buku Adab Murid Terhadap Guru karya Syafri Muhammad Noor dijelaskan, dengan semakin dimudahkannya dalam menuntut ilmu, umat Islam perlu memperhatikan aspek akhlak dan adab. Tidak sedikit orang yang mempunyai banyak ilmu namun tidak mempunyai adab sama sekali.
Bahkan lebih banyak lagi, terdapat mereka yang masih dalam proses menimba ilmu di tahapan dasar namun sangat kurang ajar terhadap gurunya. Fenomena ini menunjukkan bahwa orang tersebut masih miskin adab.
Padahal, para ulama sudah menjelaskan kedudukan adab itu berada di atasnya ilmu. Hal itu sebagaimana bisa kita lihat dari nasihat Imam Malik, beliau berkata: “Ta’lam al-adab qabla an tata’allamal ilma,”. Yang artinya: “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu,”.
Imam Ibnu Mubarok bahkan mengaku mempelajari adab selama 30 tahun dan mempelajari ilmu selama 20 tahun. Dengan adanya pernyataan serta nasihat dari para ulama tersebut, sudah seharusnya kita menyadari pentingnya menerapkan adab dan akhlak dalam thalabul ilmi (menuntut ilmu). Wallahu a’lam