Rabu 10 Jun 2020 12:50 WIB

New Normal Surabaya: Keyakinan Risma Vs Penilaian Khofifah

Merujuk kajian epidemiologis, Khofifah menilai Surabaya belum aman dari Covid-19.

Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) memberikan keterangan pers.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) memberikan keterangan pers.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dadang Kurnia

Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya telah habis pada 8 Juni dan tidak diperpanjang, meski Surabaya masih berada dalam zona merah Covid-19 di Jawa Timur (Jatim). Sebagai ganti dalam upaya pengendalian Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama jajaran kepolisian memasifkan pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang dibentuk di tingkat RW.

Baca Juga

Selain membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga mewacanakan pembentukan Mal Tangguh, Tempat Ibadah Tangguh, dan Pasar Tangguh. Jika semua ini bisa dilakukan, menurutnya penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya bisa ditekan.

“Saya percaya ini bisa ditekan, saya yakin itu,” ujar Risma di Surabaya, Rabu (10/6).