REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya menggelar uji cepat (rapid test) massal Covid-19 di Pasar Pancasila, Rabu (10/6). Sasarannya adalah masyarakat yang biasa beraktivitas di sekitar pasar itu, khususnya pedagang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya sengaja memilih pasar sebagai tempat rapid test massal. Sebab, pasar merupakan tempat orang banyak berkumpul dan berpotensi menjadi tempat penyebaran Covid-19. "Kita utamakan untuk para pedagang. Tapi untuk warga yang ingin juga boleh, asal pendokumentasiannya jelas," kata dia saat dihubungi Republika.co.id.
Ia mengatakan, target rapid test massal itu dilakukan kepada 100 warga. Namun, hingga saat ini ia belum mendapat laporan jumlah pasti warga yang dites. Ia juga belum menerima laporan hasil rapid test massal yang dilakukan. Karena itu, belum bisa diketahui berapa orang yang reaktif atau nonreaktif.
Uus menambahkan, pihaknya memilih melakukan rapid test ketimbang tes swab massal lantaran metode uji cepat masih digunakan secara medis. Menurut dia, hasil /rapid test tetap bisa jadi penghitung pengendalian Covid-19. "Hanya tinggal proporsinya disesuaikan. Tes swab di mana dan rapid test di mana," kata dia.
Kendati demikian, Dinas Kesehatan terus menuntaskan rencana melakukan tes swab massal. Sebab, menurut Uus, diperlukan persiapan matang sebelum melakukan tes swab massal, terutama dari sosialisasi.
Ia menjelaskan, dalam melakukan tes swab ada intervensi dari petugas terhadap tubuh orang yang diambil sampelnya. "Jadi kurang nyaman dirasakannya. Kita harus sosialisasi agar sasarannya juga siap, supaya ketika dilakukan tidak ada resistensi," kata dia.
Menurut dia, rencananya tes swab massal akan dilakukan di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Tasikmalaya. Namun, ia belum bisa memastikan waktu dan tempat kegiatan itu dilaksanakan.
"Saat ini sedang persiapan di pusat perbelanjaan masih kita diskusikan dengan pihak terkait. Dalam waktu dekat akan kita laksanakan," kata dia.