Kamis 11 Jun 2020 09:25 WIB

Aneksasi Tepi Barat Dimulai dari Tiga Blok Permukiman Besar

Aneksasi tiga permukiman ilegal yang cukup besar akan diikuti dengan Lembah Yordan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Israel akan menganeksasi Tepi Barat, wilayah Palestina. Tampak permukiman Maale Michmash yang dibangun Israel di Tepi Barat.
Foto: Majdi Mohammed/AP
Israel akan menganeksasi Tepi Barat, wilayah Palestina. Tampak permukiman Maale Michmash yang dibangun Israel di Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki secara bertahap. Media setempat melaporkan, untuk tahap awal Netanyahu akan mencaplok tiga permukiman ilegal yang cukup besar, kemudian diikuti dengan Lembah Yordan.

Pada September tahun lalu, Netanyahu berkomitmen untuk mencaplok Lembah Yordan dan mengklaim wilayah itu sebagai bagian dari Israel. Dia mengungkapkan 30 peta permukiman ilegal di utara Laut Mati yang akan diintegrasikan ke Israel sebagai bagian dari rencananya.

Baca Juga

Namun, menurut Times of Israel, Netanyahu mengatakan bahwa aneksasi daerah-daerah yang tidak ada permukiman harus menunggu persetujuan dari komite pemetaan Israel. Tiga blok permukiman utama Israel yakni Maale Adumim di Yerusalem Timur yang diduduki, Ariel di utara Tepi Barat, dan Gush Etzion di dekat kota-kota Betlehem dan Hebron tidak memerlukan pemetaan. Ketiga permukiman itu akan mulai dianeksasi para 1 Juli.

Para pejabat Israel yakin daerah-daerah ini akan menghindari perselisihan dengan Yordania. Raja Yordania, Abdullah pada bulan lalu memperingatkan bahwa aneksasi Israel dapat menyebabkan konflik besar-besaran dan merobek perjanjian damai Wadi Araba pada 1994 dengan Israel.