Kamis 11 Jun 2020 10:30 WIB

KA Jarak Jauh Palembang-Lampung Masih Belum Beroperasi

KAi sebut penyebaran Covid-19, terutama di Kota Palembang, masih cukup tinggi.

Penumpang mengenakan masker di dalam gerbong kereta api. Ilustrasi
Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Penumpang mengenakan masker di dalam gerbong kereta api. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kereta api jarak jauh rute Palembang-Tanjung Karang, Lampung, dan Palembang-Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), masih belum beroperasi. Itu katena penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19) di wilayah tersebut masih cukup tinggi.

"Mempertimbangkan penyebaran Covid-19 terutama di Kota Palembang masih cukup tinggi, manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperpanjang penghentian sementara perjalanan kereta api jarak jauh, dari dan menuju Stasiun Kertapati Palembang hingga akhir Juni 2020," kata Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti di Palembang, Kamis (11/6).

Ia menjelaskan menghadapi pandemi Covid-19 pihaknya melakukan kebijakan menghentikan sementara lima perjalanan Kereta Api (API) jarak jauh di wilayah Sumsel dan Lampung sejak 1 April 2020.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat pengguna jasa angkutan kereta api yang perjalanannya tertunda akibat kebijakan setop beroperasi sementara waktu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.

Penanganan wabah Covid-19 yang dilakukan pemerintah sejak beberapa bulan terakhir diharapkan segera membuahkan hasil sehingga pelayanan kereta api bisa berjalan normal sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Jika nantinya kereta api Prabujaya, Limeks Sriwijaya, Sindang Marga, Serelo, dan Rajabasa kembali beroperasi melayani penumpang dari Stasiun Kertapati Palembang tujuan Prabumulih, Tanjungkarang, dan Lubuklinggau, pihaknya berupaya menerapkan protokol kesehatan antisipasi penyebaran Covid-19 secara kekat.

Dengan penerapan protokol kesehatan seperti rutin membersihkan gerbong kereta dan stasiun dengan cairan disinfektan, mewajibkan penumpang menggunakan masker, dan mengatur jarak posisi tempat duduk, kata dia, diharapkan dapat mencegah penyebaran Virus Corona melalui penumpang kereta api.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement