Kamis 11 Jun 2020 23:30 WIB

Longboat Karam di Sungai Mendalam, Satu Orang Hilang

Longboat sebelumnya kehabisan bahan bakar sebelum menghantam karang

Korban kapal tenggelam (ilustrasi). Satu orang hilang setelah longboat milik Sintang Orangutan Center (SOC) karam di Sungai Mendalam, di Dusun Nanga Ovaat, Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Foto: Antara
Korban kapal tenggelam (ilustrasi). Satu orang hilang setelah longboat milik Sintang Orangutan Center (SOC) karam di Sungai Mendalam, di Dusun Nanga Ovaat, Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS HULU -- Satu orang hilang setelah longboat milik Sintang Orangutan Center (SOC) karam di Sungai Mendalam, di Dusun Nanga Ovaat, Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

"Penumpang longboat SOR itu ada enam termasuk motoris, saat karam lima orang selamat dan satu orang atas nama Paskalis Bayo hilang dan diduga tenggelam," kata Kapolres Kapuas Hulu, melalui Kapolsek Putussibau Utara, Iptu Sutikno, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis (11/6). Disampaikan Sutikno, peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/6) sekitar pukul 19.30 WIB, hingga saat ini Bayo (korban tenggelam) belum ditemukan.

"Begitu kami mendapatkan laporan kecelakaan air itu kami langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pencarian bersama warga setempat, tetapi hingga saat ini korban belum ditemukan, sehingga pencarian akan dilanjutkan kembali," kata Sutikno.

Ada pun nama-nama penumpang longboat yang selamat yaitu Nikio dan Budi, keduanya anggota SOC, Hitot (istri korban), Iloy (motoris longboat) dan Pakbang. Dikatakan Sutikno, kejadian bermula saat mesin longboat 40 PK padam, karena kehabisan bahan bakar.Saat motoris belum sempat memindahkan selang minyak ke tangki cadangan, longboat terbawa arus yang deras dan menghantam akar kayu hingga longboat terbalik.

"Penumpang sempat berpegangan di badan longboat dan bergerak ke tepi sungai, namun Bayo (korban) sudah tidak terlihat karena kondisi hari yang sudah gelap, para penumpang termasuk istri korban berusaha mencari, tetapi korban tidak ditemukan," ucap Sutikno. Karena sudah malam, saat itu penumpang selamat memutuskan melanjutkan perjalanan menuju Dusun Nanga Ovaat dengan cara berdayung, kemudian pencarian terhadap korban dilanjutkan pada Kamis (11/6).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement