Jumat 12 Jun 2020 18:47 WIB

UEA: Aneksasi Berdampak pada Stabilitas Kawasan Arab

Duta besar UEA untuk AS ingatkan risiko dari aneksasi Tepi Barat oleh Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi kawasan tepi barat Palestina. Duta besar UEA untuk AS ingatkan risiko dari aneksasi Tepi Barat oleh Israel.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Ilustrasi kawasan tepi barat Palestina. Duta besar UEA untuk AS ingatkan risiko dari aneksasi Tepi Barat oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Amerika Serikat (AS), Yousef Al Otaiba, mengingatkan pencaplokan Israel atas Tepi Barat akan merusak kemajuan yang dibuat dalam hubungan negara itu dengan dunia Arab. Kondisi ini akan berdampak pada stabilitas kawasan.

Artikel dalam bahasa Ibrani oleh harian Israel, Yedioth Ahronoth, menyatakan Al Otaiba menunjukkan kemungkinan aneksasi risiko akan menimbulkan hubungan pemanasan Israel dengan negara-negara Timur Tengah lainnya. "Aneksasi pasti dan segera akan meningkatkan aspirasi Israel untuk meningkatkan keamanan, hubungan ekonomi, dan budaya dengan dunia Arab dan dengan UEA," tulis Al Otaiba dikutip dari Haaretz, Jumat.

Baca Juga

Laporan The National menyatakan, Al Otaiba mengatakan sikap yang telah berubah terhadap Israel akan rusak dengan keputusan itu. Keputusan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan mengembalikan penilaian negatif Israel di mata publik.

Al Otaiba menegaskan kembali bahwa UEA berdiri kokoh di belakang solusi dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. "Kami tetap menjadi advokat yang gigih untuk rakyat Palestina dan juara lama dari Prakarsa Perdamaian Arab," ujarnya.

Duta Besar Uni Emirat Arab juga menyoroti Lembah Yordan secara khusus ketika menulis tentang konsekuensi pencaplokan Israel pada hubungannya dengan negara-negara Arab. "Ini akan mengirimkan gelombang kejutan di sekitar kawasan itu, terutama di Yordania yang stabilitasnya - yang sering dianggap remeh - menguntungkan seluruh wilayah, khususnya Israel. Mungkin ada kerusuhan. Keputusan seperti ini bisa berdampak besar pada Yordania seperti halnya Palestina dan Ramallah," katanya.

Dikutip dari Haaretz, Israel dan Uni Emirat Arab tidak memiliki hubungan diplomatik formal tetapi ada banyak kontak secara rahasia antara kedua negara. Sesekali kunjungan publik oleh para pejabat Israel pun dilakukan ke negara tersebut.

Israel memiliki perwakilan resmi di organisasi PBB di Abu Dhabi. Tahun ini Israel juga diundang untuk berpartisipasi dalam pameran dunia di Dubai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement