REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mike Tyson terkenal sebagai petinju yang paling menakutkan ketika dia beraksi di arena ring tinju. Dia dijuluki “Baddest Man on the Planet” karena tidak pernah memberi ampun kepada lawan-lawannya lewat tinjuannya yang mematikan. Tapi, seganas apapun Mike Tyson, dia selalu menangis ketika berbicara tentang Muhammad Ali.
Itu yang terlihat ketika Iron Mike menjadi narasumber pada acara ‘I Am Rapaport Stereo Podcast’. Dalam wawancara tersebut, Tyson ditanya soal pertarungan terakhir Muhammad Ali menghadapi juara dunia WBC Larry Holmes pada tahun 1980.
Tyson tampak tersekat nafasnya menahan sedih karena teringat pertarungan yang menyedihkan tersebut. Dalam pertarungan tersebut, Ali yang saat itu sudah mengalami gejala Parkinson tersebut menjadi bulan-bulanan Holmes. Usianya saat itu sudah 38 tahun.
‘’Ini tentang Ali,’’ ujar Tyson mengawali komentarnya. ‘’Ketika kita menyaksikan dia (Ali) dihujani pukulan sebagai orang yang sudah tua --bahkan ketika saya saat itu masih kecil-- dia tidak akan menyerah. Anda harus membunuhnya untuk bisa menghentikannya.’’
‘’Dia terus mendapat pukulan di setiap ronde. Dia benar-benar ditendang oleh Larry Holmes,’’ ujar Tyson yang tampak sedih mengenang Ali jadi bulan-bulanan Holmes.
Penulis tinju, Richie Giachetti, menyebut Larry sebenarnya tidak ingin melawan Ali karena pertarungannya akan menjadi sangat menakutkan. Larry tahu Ali sudah tidak memiliki kekuatan apa-apa lagi. Ali sudah mulai gagap mulutnya dan gemetaran tangannya akibat penyakit Parkinson.
Namun, pertandingan akhirnya tetap digelar di Las Vegas Valley pada 2 Oktober 1980. Holmes dengan mudah mendominasi Ali yang menggunakan pengobatan tiroid untuk menurunkan berat badan.
Aktor Sylvester Stallone yang berada di samping ring, mengaku seperti menonton autopsi pada seorang pria yang masih hidup. Di ronde kesebelas, Ali dinyatakan kalah TKO setelah pelatih Angelo Dundee meminta wasit menghentikan pertarungan. Duel lawan Holmes itu disebut-sebut ikut memperburuk penyakit Parkinson yang diderita oleh Muhammad Ali.
Dalam podcast dengan Michael Rapaport setahun lalu tersebut, Mike Tyson justru melihat sisi hebat dari seorang Muhammad Ali. Meski sedih melihat Ali jadi bulan-bulanan Holmes, tapi menurut Tyson, Ali tidak pernah menyerah sedikit pun.
‘’Apakah sang juara menyerah begitu saja? Tidak. Mereka tidak akan mampu menghentikannya. Dia akan terus berdiri tegar dan menerima pukulan layaknya lelaki sejati,’’ kata Tyson. ‘’Dia tidak akan pernah menyerah. Di situlah saya sangat menghormati lelaki ini.’’
Tyson menilai Muhammad Ali merupakan sosok yang rela mati demi olahraga tinju yang dicintainya. Tyson sangat menghormati Muhammad Ali. Karena itu, dia selalu menjawab tidak ketika dikasih pertanyaan andai: bersediakah bertarung melawan Muhammad Ali.
Setelah lawan Holmes, Ali masih menjalani satu pertarungan lagi lawan Trevor Berbick pada Desember 1981 sebelum akhirnya gantung sarung tinju. Ali meninggal dunia pada 1 Februari 2012.
Berikut video Mike Tyson ketika diminta pendapatnya soal sosok Muhammad Ali.