REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau langsung persiapan protokol kesehatan di tempat wisata Dunia Fantasi (Dufan) dan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu (13/6) pagi. Menggunakan sepeda, Gubernur Anies berkeliling di kawasan wisata yang telah tutup sementara sejak pertengahan Maret lalu.
Anies menyebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi dimulai dengan pembukaan bertahap beberapa tempat diluar 11 sektor usaha yang ditetapkan. Ada yang dibuka awal, ada yang dibuka di tengah, ada yang dibuka di akhir.
Pada tahap awal yang dibuka di awal adalah tempat ibadah, dilanjutkan perkantoran dan kegiatan perekonomian. "Yang dibuka di fase lebih akhir adalah tempat wisata. Salah satunya Ancol dan Ragunan. Jadi tadi saya lihat protap yang disiapkan oleh Ancol untuk nanti bisa berkegiatan lagi sesuai dengan protokol kesehatan yang ada," ungkap Anies, Sabtu (13/6).
Anies menegaskan keputusan PSBB Masa Transisi didasarkan pada kajian ilmiah khususnya epidemiologi. Sebelum mengunjungi pusat perbelanjaan dan tempat wisata, Anies menyampaikan telah terlebih dahulu meninjau kesiapan fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan di wilayah DKI untuk menghadapi PSBB Masa Transisi.
Ia juga menyatakan telah menyiapkan protap khusus jika nanti terdapat pengunjung tempat wisata yang diketahui positif Covid-19. Dimana para pekerjanya ttap diperiksa, kemudian secara rutin ada pemantauan. Kemudian kalau ada kasus, maka diperiksa kasusnya. Apakah perlu isolasi, apakah perlu perawatan.
"Semua protapnya ada. Semuanya ada termasuk opsi penutupan sementara kembali karena kita punya ukurannya dan ukurannya nanti kita tentukan," jelas Anies
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Teuku Sahir Syahali menambahkan seluruh protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat di wilayah tempat wisata Ancol, seperti restoran di pantai yang buka hanya 50 persen, jaga jarak khususnya di antrean sepanjang minimal 1 meter, memastikan pengunjung untuk memakai masker, dan kapasitas wahana permainan yang diisi hanya 50 persen.
Ia mengungkapkan di gerbang Dufan ini ada pengaturan flow-nya. Pihaknya akan mengatur dari awal flow tersebut dengan marka 2 meter. Ada juga penggunaan mesin tiket tab karena kami akan menjual karcis masuk secara online.
"Dufan ini kapasitasnya 15 ribu orang, tapi kami akan menjual tiket maksimal 5 ribu, jadi hanya 30 persen, tidak sampai 50 persen. Kami akan melihat dan evaluasi dulu. Kalau 30 persen tidak bisa kami kontrol, bakal kami kurangi kembali," ujar Sahir.