REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Syafril Nursal menegaskan Operasi Tinombala yang digelar selama ini untuk memburu orang-orang yang tercatat dalam daftar pencarian orang (DPO) kelompok sipil bersenjata maupun simpatisan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso akan terus dilakukan. “Jangankan dihentikan, dikendorkan saja tidak boleh, Operasi Tinombala terus digelar,” kata Kapolda Sulteng di hadapan anggotanya saat memimpin apel di Mapolda Sulteng seperti dikutip dari rilis yang dibagikan Bidhumas Polda, di Palu, Senin (15/6).
Kapolda Sulteng menjelaskan, berdasarkan evaluasi, operasi tersebut telah berhasil mengamankan terduga pelaku teror. Baik yang masuk dalam DPO Mujahidin Indonesia Timur maupun simpatisan dari wilayah Kabupaten Poso.
“Data dari tahun 2011 sampai dengan 2020, dimana tahun 2011 jumlah DPO yang di atas gunung berjumlah 11 orang, Operasi Tinombala ditangkap empat orang, juga terjadi penangkapan di luar DPO sejumlah tujuh orang dan itu adalah mereka-mereka yang akan bergabung di atas gunung dengan membawa peralatan untuk mendukung kegiatan di atas gunung biru Poso,” jelasnya.
Kemudian sebut Kapolda, tahun 2012 ada tujuh orang terduga DPO yang ditangkap dan tahun 2013 DPO dari tujuh orang menjadi 24 orang.