Selasa 16 Jun 2020 06:57 WIB

Pedagang Pasar Positif Covid-19 Terus Bertambah

Total pedagang yang positif Covid-19 ada 573 orang dan 32 orang meninggal dunia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Pedagang pasar klender menjalani rapid test.
Foto: Antara
Pedagang pasar klender menjalani rapid test.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, jumlah pedagang pasar tradisional yang terjangkit Covid-19 terus bertambah. Hingga kini, total pedagang di seluruh Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 573 orang dan 32 orang meninggal dunia.

Ketua DPP Ikappi Bidang Keanggotaan, Dimas Hermadiansyah, mengatakan, dari data yang dihimpun terdapat penambahan kasus Covid-19 di pasar sebanyak 44 kasus positif dan 3 orang meninggal. "Sebelumnya, total positif Covid-19 di kalangan pedagang ada 529 orang dan meninggal 29 orang, kini bertambah menjadi 573 orang dan 32 orang meninggal. Ini terbesar di 110 pasar seluruh Indonesia," kata Dimas dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Senin (15/6) malam.

Seiring penambahan kasus Covid-19 yang terus terjadi, pihaknya meminta semua pihak, baik sukarelawan, BUMN dan BUMD, pemerintah daerah, organisasi masyarakat dan kepemudaan, maupun perusahaan swasta, untuk bisa ikut menyelamatkan pasar dari penyebaran Covid-19. Dimas mengatakan, kerja sama antarelemen amat penting sebab jumlah pasar di seluruh Indonsia mencapai 13.450 unit. Dari jumlah itu, sekitar 12,3 juta pedagang ditampung. "Ini belum termasuk pemasok barang, pedagang kaki lima, kuli panggul, serta jejaring rantai di pasar tradisional," katanya.

Dengan terus bertambahnya temuan kasus positif Covid-19 di Pasar tradisional, mata pencaharian 12 juta lebih pedagang terancam hilang. Padahal, nilai ekonomi yang berputar di pasar setiap harinya mencapai triliunan rupiah.

Oleh karena itu, pelaksanaan protokol kesehatan di pasar harus secara intensif disosialisasikan. Di samping itu, pelaksanaan program bantuan penyediaan masker maupun hand sanitizer untuk pedagang serta penyemprotan disinfektan secara rutin di saat pasar berhenti beroperasi.

Ikappi, menurut dia, sedang dan terus berikhtiar melakukan langkah-langkah koordinasi dan sinergi dengan pihak terkait agar ada peran serta dari seluruh komponen masyarakat untuk ikut bergotong royong melawan Covid-19 di pasar. "Dengan berbagai rujukan penerapan protokol kesehatan yang kami pelajari, seperti di Pasar Bendo Trenggalek, Pasar Kota Salatiga, Pasar Raya Padang, dan beberapa pasar lain di indonesia, Ikappi membentuk Satgas Ikappi untuk Penanggulangan Penyebaran Covid (Sigap Covid-19) di pasar tradisional yang akan kami mulai di DKI Jakarta sebagai proyek percontohan," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement