REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta memanfaatkan momentum jelang HUT DKI Jakarta ke-493 dengan melaksanakan kegiatan donor darah dalam rangka memenuhi kebutuhan akan darah yang stoknya menipis selama pandemi Covid-19."PMI bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan donor darah di instansi pemerintah, targetnya kita bisa mendapatkan 300 calon pendonor setiap kegiatannya," kata Kepala Unit Transfusi Darah PMI Provinsi DKI Jakarta, Ni Ken Ritchie di Jakarta, Selasa (16/6).
Menurut Ni Ken, selama masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan yang cukup drastis jumlah pendonor sehingga mempengaruhi ketersediaan stok darah di PMI. Ia menyebutkan, sebelum masa pandemi, jumlah pendonor yang mendonorkan darahnya pe hari bisa mencapai 1.000 donor. Tetapi saat pandemi Covid-19 terjadi hingga masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, jumlah pendonor hanya 100 sampai 200 pendonor se DKI Jakarta.
PMI kini menggencarkan kegiatan donor darah di kantor pemerintahan, seperti hari ini berlangsung di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Turut mendonorkan darahnya Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali dan Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Munjirin.
"Kami mengapresiasi Wali Kota dan Sekretaris Kota Jakarta Selatan dengan memberikan piagam penghargaan karena telah menjadi pendonor aktif, tercatat sebanyak 10 kali telah mendonorkan darahnya ke PMI Provinsi DKI Jakarta," kata Ni Ken.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengajak semua jajarannya serta masyarakat untuk mau mendonorkan darahnya secara rutin demi kemanusiaan. Menurut dia, peran serta masyarakat sangat penting untuk menambah jumlah stok darah di PMI sebagai salah satu unit transfusi darah resmi dari pemerintah."Donor darah adalah kegiatan kemanusiaan mesti kita dukung, karena ketersediaan stok darah sangat membantu mereka yang membutuhkan transfusi darah," kata Marullah.
Marullah menyatakan, kegiatan donor darah pada masa pandemi Covid-19 sangat aman karena menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dimulai dari kondisi ruangan donor yang steril, setiap pendonor dites kondisi kesehatannya, menerapkan jaga jarak fisik, dan sterilisasi fisik para pendonor."Protokol kesehatan sudah sempurna, kegiatan transfusi darah hari ini terlaksana dengan sehat, aman dan produktif