Rabu 17 Jun 2020 18:03 WIB

Rapid Test Acak Pemkot Yogyakarta juga Sasar Anak-Anak

Ada 618 warga dari 35 kelurahan di Kota Yogyakarta yang mengikuti rapid test.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang anak menuntup wajahnya saat tim medis mengambil sampel dalam rapid test.
Foto: ANTARA/JOJON
Seorang anak menuntup wajahnya saat tim medis mengambil sampel dalam rapid test.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali menggelar rapid diagnostic test (RDT) atau tes cepat Covid-19 secara acak pada 17 dan 18 Juni 2020. Ada 618 warga dari 35 kelurahan di Kota Yogyakarta yang mengikuti rapid test.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, rapid test kali ini tidak hanya menyasar orang dewasa. Namun juga menyasar anak usia di atas satu tahun.

"Rapid test acak kepada masyarakat kita lakukan selama dua hari sejak hari ini dan besok (17-18 Juni) dengan total jumlahnya 618, termasuk anak-anak," kata Heroe, di Yogyakarta, Rabu (17/6).

Alasan rapid test ini menyasar anak-anak dikarenakan potensi terpapar Covid-19 juga tinggi. Terutama saat anak-anak banyak yang beraktivitas di luar rumah.

"Pertimbangan rapid test kepada anak-anak juga karena menyangkut metode sampling untuk mengetahui gambaran representasi kita melakukan tes dari beberapa kelompok usia dan profesi," jelasnya.

Heroe menjelaskan, pengambilan sampel di rapid test kali ini didasarkan atas ada atau tidaknya kasus positif Covid-19 di suatu kelurahan. Termasuk, juga didasarkan atas jumlah penduduk di suatu kelurahan tersebut.

"Sample kita ambil 35 kelurahan dari 45 (kelurahan) yang ada dan dari 69 RT dari 2.534 (RT) secara keseluruhan. Namun jumlahnya memang berbeda-beda dari masing-masing wilayah tersebut," jelasnya.

Rapid test ini dilakukan setelah digelar sebelumnya di 10 pasar tradisional dan enam mal. Dari pelaksanaan rapid test tersebut, total ada tujuh orang yang mendapat hasil reaktif.

Pekan depan, rapid test akan kembali dilakukan di beberapa cafe dan restoran. Selain itu, pihaknya juga akan menyasar petugas pelayanan kesehatan, Satpol PP, Jogoboro karena potensi terpapar Covid-19 cukup tinggi.

Dengan dimaksimalkannya rapid test ini, diharapkan dapat mengetahui kondisi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini sangat diperlukan, terlebih dalam menuju transisi normal baru.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement