Kamis 18 Jun 2020 04:25 WIB

Kenapa Harus Kasar Hati?

Berlaku lemah lembut adalah wujud akhlak mulia.

Red: Ani Nursalikah
Kenapa Harus Kasar Hati?
Foto: Pixabay
Kenapa Harus Kasar Hati?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika Ibnu Abbas menyatakan sebagai berikut. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada orang beriman untuk bersabar tatkala ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang berbuat jahil, dan memaafkan manakala ada yang berbuat buruk. Jika setiap hamba melakukan perbuatan yang baik tersebut, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya.

Mereka yang semula bermusuhan malah dapat menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik tersebut. Ibnu Abbas mengajarkan makna ihsan dalam perilaku yang tak menyenangkan sebagaimana diajarkan Nabi.

Baca Juga

Nabi akhir zaman bahkan merupakan uswah hasanah dalam berbuat ihsan, baik di lingkungan umat Muslim maupun dengan mereka yang beragama lain. Ajaran Nabi tentang tasamuh atau lapang hati terhadap yang berbeda agama bahkan menjadi mozaik terindah dalam kerisalahannya. Nabi bersabda, ahabbu al-din ila Allah al-hanafiyatu al-samhah, bahwa agama yang paling dicintai di sisi Allah adalah agama yang lurus dan lapang hati (HR Muslim dari Ibn Abbas).

Beragama juga menuntut ihsan yang melahirkan tasamuh. Sikap tasamuh tidak menunjukkan longgar keyakinan, lebih-lebih mengorbankan prinsip.